toto slot situs toto toto slot toto slot situs toto situs toto situs slot situs toto toto slot situs toto situs toto situs toto toto toto slot toto slot toto toto slot situs toto toto slot toto toto slot situs toto toto toto toto toto slot toto slot toto toto slot toto toto toto totototositus toto situs toto situs toto toto toto situs toto situs toto toto situs toto situs toto toto slot toto situs toto situs toto situs togel situs toto toto slot toto toto toto slot situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto toto toto toto toto slot 4d toto toto togel situs toto slot 4d situs toto situs toto situs toto situs toto toto slot situs toto situs toto situs toto toto togel situs toto toto togel toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto
situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto situs toto

Berat Badan Turun Karena Diabetes – Penyebab dan Cara Pencegahannya

September 2, 2025 by Primecare Clinic
2149243012-1-1200x801.webp

Menurunkan berat badan sering dianggap sebagai pencapaian, apalagi bila terjadi lewat pola makan sehat dan olahraga rutin. Namun, ketika berat badan justru turun tiba-tiba tanpa usaha apa pun, situasi ini perlu dicermati. Salah satu penyebab yang sering tersembunyi di balik kondisi tersebut adalah diabetes.

Mengapa Berat Badan Bisa Turun karena Diabetes?

Secara sederhana, tubuh orang dengan diabetes tidak mampu menggunakan glukosa sebagai sumber energi karena kekurangan insulin atau adanya resistensi insulin. Padahal, glukosa merupakan “bahan bakar utama” bagi sel-sel tubuh. Ketika glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel, tubuh terpaksa mencari sumber energi lain.

Sebagai gantinya, lemak dan otot mulai dipecah untuk dijadikan cadangan energi. Proses pemecahan ini membuat tubuh kehilangan banyak kalori sekaligus cairan, sehingga berat badan turun lebih cepat. Tidak jarang, penurunan berat badan ini terjadi meski porsi makan tetap normal, bahkan lebih banyak dari biasanya.

Perbedaan Berat Badan Turun Normal dan karena Diabetes

Penurunan berat badan yang terjadi secara sehat biasanya berlangsung perlahan. Ada perubahan pola makan, ada rutinitas olahraga, dan tubuh menyesuaikan diri secara bertahap. Biasanya tidak ada keluhan lain yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sebaliknya, penurunan berat badan karena diabetes datang tanpa diduga. Berat badan bisa menyusut dengan cepat, padahal porsi makan tidak berkurang, bahkan kadang bertambah. Gejala lain pun sering menyertai, seperti rasa haus yang tak kunjung hilang, frekuensi buang air kecil meningkat, tubuh terasa lelah, atau penglihatan menjadi kabur.

Cara Mendeteksi Berat Badan Turun karena Diabetes

Salah satu tanda yang patut diwaspadai adalah perubahan drastis dalam waktu singkat. Jika berat badan menyusut lebih dari 5–10% dalam beberapa bulan tanpa alasan jelas, kondisi ini tidak boleh dianggap biasa. Apalagi kalau penurunan tersebut datang bersama gejala khas diabetes, seperti rasa haus berlebihan atau tubuh yang terus-menerus lemah.

Cara Mengatasi Berat Badan Turun karena Diabetes

Cara utama untuk menghentikan penurunan berat badan yang tidak wajar adalah dengan mengendalikan kadar gula darah. Saat kadar gula darah terjaga, tubuh bisa kembali menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama sehingga tidak lagi menggunakan cadangan lemak dan otot.

Selain itu, perhatikan pola makan bergizi seimbang dan aktivitas fisik yang sesuai bisa membantu memulihkan energi dan menjaga massa otot. 

Cara Mencegah Berat Badan Turun karena Diabetes

Kabar baiknya, penurunan berat badan akibat diabetes dapat dicegah. Kuncinya ada pada deteksi dini dan gaya hidup yang terjaga. 

1. Periksa Gula Darah secara Berkala

Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi perubahan kadar gula lebih cepat sehingga penanganan bisa dilakukan sejak dini.

2. Terapkan Pola Makan Sehat

Pilih makanan bergizi seimbang, batasi gula tambahan, dan perbanyak konsumsi serat agar kadar gula darah lebih stabil.

3. Bangun Kebiasaan Aktif Bergerak

Aktivitas fisik, seperti jalan kaki atau olahraga ringan, membantu tubuh mengatur kadar gula dan menjaga berat badan tetap sehat.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter gizi klinik jika mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, terutama jika terjadi cukup drastis dalam waktu singkat.

Kenapa CGM Jadi Pilihan yang Lebih Efektif?

Dengan data yang terekam otomatis, CGM membantu dokter memahami pola gula darahmu secara menyeluruh, termasuk waktu-waktu kritis di mana gula darah sering melonjak atau turun drastis.

Manfaat nyata CGM antara lain:
✅ Mendeteksi fluktuasi gula darah lebih cepat sebelum menyebabkan gejala berat.
✅ Membantu dokter memberikan penyesuaian terapi yang tepat waktu.
✅ Membantu kamu mengatur pola makan dan aktivitas fisik dengan lebih bijak.
✅ Mencegah komplikasi serius, seperti hipoglikemia berat, hiperglikemi, hingga kondisi darurat medis.

Dengan kata lain, CGM memberi kamu dan doktermu kendali penuh atas kondisi tubuh, bukan sekadar reaksi setelah gejala muncul.

Menurut dr. Samuel Alexsander, selaku edukator diabetes di Primecare Clinic Tebet, Continuous Glucose Monitoring (CGM) merupakan salah satu inovasi terbaru dalam pemantauan kadar gula darah.

“Kalau dulu, kita hanya bisa mengetahui kadar gula darah lewat pemeriksaan dengan alat tes yang menusuk jari—hasilnya hanya menggambarkan kondisi pada satu waktu tertentu saja, seperti melihat satu potongan kecil dari puzzle besar. Sedangkan dengan CGM, kita dapat memantau kadar gula darah secara real-time dan berkelanjutan hingga 14 hari, sehingga gambaran yang terlihat menjadi jauh lebih utuh,” jelas dr. Samuel.

Ia menambahkan, setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap makanan yang dikonsumsi. “Ada orang yang setelah makan nasi satu piring gula darahnya langsung melonjak, ada juga yang tidak terlalu berubah. Dengan CGM, kita bisa melihat bagaimana tubuh kita sendiri bereaksi terhadap berbagai jenis makanan, aktivitas, atau bahkan stres harian. Dari situ, kita jadi bisa lebih mengenali tubuh sendiri dan mengambil langkah yang lebih tepat untuk menjaga kestabilan gula darah,” tambahnya.

Menariknya, teknologi CGM ini tidak hanya bermanfaat bagi pengidap diabetes, tetapi juga cocok digunakan untuk skrining bagi mereka yang memiliki riwayat atau keturunan diabetes, maupun bagi komunitas dan individu yang antusias menjaga kesehatan. Dengan menggunakan CGM, pengguna bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana gaya hidup dan pola makan memengaruhi kadar gula darah mereka—bahkan sebelum muncul gejala atau diagnosis medis tertentu.

Konsultasi Dokter Spesialis Gizi di Primecare Clinic

Jika kamu mengalami penurunan berat badan dengan jumlah besar tanpa alasan yang jelas, maka kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi. Primecare clinic memiliki dokter spesialis gizi untuk menangani masalah seputar berat badan dan penyakit metabolik (diabetes). Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!

primecare

Jakarta Panglima Polim

Jl. Panglima Polim IX No.16, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan

Jakarta Tebet

Jl. Tebet Barat Dalam II No.46 14, Tebet Barat, Kota Jakarta Selatan

Samarinda

Jl. Muso Salim No.28, Karang Mumus, Kota Samarinda


Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2025. All rights reserved.



Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2025. All rights reserved.