Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Mie Ayam? Simak Jawabannya!

Mie ayam merupakan salah satu makanan favorit banyak orang. Kuahnya yang gurih, mie yang kenyal, ditambah potongan ayam, sawi, dan pelengkap seperti bakso atau pangsit, membuat siapa pun bisa tergoda. Namun, untuk penderita diabetes, hal ini bisa menjadi dilema.
Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Mie Ayam?
Jawabannya: boleh, tapi dengan syarat tertentu. Diabetes bukan berarti harus berhenti mengonsumsi makanan yang disukai. Hal yang perlu diperhatikan adalah pengaturan porsi, pemilihan bahan, serta frekuensi konsumsinya.
Mie ayam memang mengandung karbohidrat tinggi yang dapat membuat gula darah melonjak lebih cepat. Namun, jika dikonsumsi dengan bijak, mie ayam tetap bisa masuk dalam menu harian sesekali. Jadi, konsumsi mie ayam tidak dilarang, namun cara makannya perlu disesuaikan.
Kandungan Gizi dan Indeks Glikemik Bahan pada Mie Ayam
Berikut beberapa bahan utama mie ayam dan bagaimana pengaruhnya ketika dikonsumsi:
1. Mie
Mie mengandung karbohidrat dengan indeks glikemik sedang hingga tinggi. Artinya, mie dapat menaikkan kadar gula darah relatif cepat, apalagi jika porsinya banyak dan tidak diimbangi dengan asupan serat.
2. Ayam
Sumber protein hewani yang relatif aman untuk penderita diabetes. Protein dapat membantu memperlambat penyerapan karbohidrat sehingga lonjakan gula darah tidak terlalu tajam, terutama jika ayam dimasak tanpa kulit dan tidak terlalu berlemak.
3. Sawi Hijau
Sawi hijau kaya serat, vitamin, dan mineral. Serat inilah yang membantu memperlambat laju kenaikan gula darah sekaligus menambah rasa kenyang.
4. Bakso
Secara umum mengandung protein, namun pembuatannya ditambah tepung dan lemak jenuh. Beberapa bakso juga tinggi natrium, sehingga jika dikonsumsi berlebihan bisa memengaruhi kesehatan jantung dan tekanan darah.
5. Pangsit Goreng atau Rebus
Pangsit dengan jumlah tepung terigu yang banyak juga dapat memicu naiknya gula darah. Jika digoreng, kandungan lemak dan kalorinya pun lebih tinggi. Artinya, pangsit sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari bila ingin menjaga gula darah tetap stabil.
Berdasarkan komposisi di atas, bisa disimpulkan bahwa mie ayam punya beban glikemik yang cukup tinggi, terutama jika porsinya besar dan didominasi mie.
Cara Makan Mie Ayam yang Aman untuk Penderita Diabetes
Ada beberapa tips agar mie ayam tetap bisa dinikmati tanpa membuat lonjakan gula darah yang drastis:
1. Batasi Porsi Mie
Jangan langsung menghabiskan satu porsi penuh. Bisa dibagi dua dengan teman atau keluarga, atau kombinasikan dengan sumber serat lain seperti sayuran rebus.
2. Tambah Porsi Sayuran
Minta tambahan sawi atau sayuran lain agar serat lebih banyak untuk membantu memperlambat penyerapan glukosa.
3. Pilih Topping dengan Bijak
Ayam tanpa kulit lebih baik dibanding bakso atau pangsit goreng. Kalau ingin tetap makan bakso, batasi porsinya.
4. Perhatikan Frekuensi
Jangan konsumsi terlalu sering. Sesekali boleh, asalkan pola makan sehari-hari tetap seimbang.
5. Kombinasikan dengan Aktivitas Fisik
Setelah makan, lakukan aktivitas ringan seperti berjalan untuk membantu tubuh mengelola gula darah.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski sudah berhati-hati, ada kalanya tubuh memberi tanda bahwa gula darah sulit dikendalikan. Jika setelah makan mie ayam muncul tanda gula darah sedang melonjak, segera cari bantuan medis.
Gejala yang muncul berulang atau tidak membaik perlu segera ditangani. Konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam untuk evaluasi lebih lanjut. Selain itu, penderita diabetes juga bisa mendapatkan panduan pola makan yang lebih personal dari dokter gizi klinik.
Kenapa CGM Jadi Pilihan yang Lebih Efektif?
Dengan data yang terekam otomatis, CGM membantu dokter memahami pola gula darahmu secara menyeluruh, termasuk waktu-waktu kritis di mana gula darah sering melonjak atau turun drastis.
Manfaat nyata CGM antara lain:
✅ Mendeteksi fluktuasi gula darah lebih cepat sebelum menyebabkan gejala berat.
✅ Membantu dokter memberikan penyesuaian terapi yang tepat waktu.
✅ Membantu kamu mengatur pola makan dan aktivitas fisik dengan lebih bijak.
✅ Mencegah komplikasi serius, seperti hipoglikemia berat, hiperglikemi, hingga kondisi darurat medis.
Dengan kata lain, CGM memberi kamu dan doktermu kendali penuh atas kondisi tubuh, bukan sekadar reaksi setelah gejala muncul.
Menurut dr. Samuel Alexsander, selaku edukator diabetes di Primecare Clinic Tebet, Continuous Glucose Monitoring (CGM) merupakan salah satu inovasi terbaru dalam pemantauan kadar gula darah.
“Kalau dulu, kita hanya bisa mengetahui kadar gula darah lewat pemeriksaan dengan alat tes yang menusuk jari—hasilnya hanya menggambarkan kondisi pada satu waktu tertentu saja, seperti melihat satu potongan kecil dari puzzle besar. Sedangkan dengan CGM, kita dapat memantau kadar gula darah secara real-time dan berkelanjutan hingga 14 hari, sehingga gambaran yang terlihat menjadi jauh lebih utuh,” jelas dr. Samuel.
Ia menambahkan, setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap makanan yang dikonsumsi. “Ada orang yang setelah makan nasi satu piring gula darahnya langsung melonjak, ada juga yang tidak terlalu berubah. Dengan CGM, kita bisa melihat bagaimana tubuh kita sendiri bereaksi terhadap berbagai jenis makanan, aktivitas, atau bahkan stres harian. Dari situ, kita jadi bisa lebih mengenali tubuh sendiri dan mengambil langkah yang lebih tepat untuk menjaga kestabilan gula darah,” tambahnya.
Menariknya, teknologi CGM ini tidak hanya bermanfaat bagi pengidap diabetes, tetapi juga cocok digunakan untuk skrining bagi mereka yang memiliki riwayat atau keturunan diabetes, maupun bagi komunitas dan individu yang antusias menjaga kesehatan. Dengan menggunakan CGM, pengguna bisa mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana gaya hidup dan pola makan memengaruhi kadar gula darah mereka—bahkan sebelum muncul gejala atau diagnosis medis tertentu.
Primecare Clinic Memiliki Program Manajemen Diabetes dan Dokter Spesialis Gizi Klinik
Primecare clinic saat ini memiliki dokter spesialis gizi klinik dan program manajemen diabetes (ada CGM) yang bisa membantu penderita diabetes untuk mengelola gejala diabetes yang dialami. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya!


