Mengelola Diabetes saat Puasa: Apa yang Harus Diperhatikan?

arabic-muslim-woman-doing-blood-sugar-test-home-living-room.jpg

Puasa merupakan salah satu ibadah yang rutin dan wajib dijalani umat Muslim di bulan Ramadan. Bagi mereka yang mengidap diabetes, puasa bisa menjadi tantangan yang cukup besar dan memerlukan perhatian khusus. Mengapa demikian?

Diabetes adalah kondisi medis yang memengaruhi cara tubuh mengelola gula darah (glukosa). Pasien diabetes harus memantau asupan makanan, obat-obatan, dan aktivitas fisik mereka secara hati-hati agar kadar gula darah tetap terkontrol.

Menurut laman Kemenkes RI, pasien diabetes dapat berpuasa. Namun sebelum berpuasa sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengaturan obat/insulin jika memang diperlukan.

Tips mengelola diabetes saat puasa

Berikut beberapa tips penting mengelola diabetes saat puasa agar tetap lancar:

1. Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sangat penting bagi pasien diabetes untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter dapat memberikan saran tentang apakah kondisi tubuh pasien tersebut termasuk aman untuk berpuasa. Selain itu, dokter juga dapat mengatur pengobatan dan dosis insulin yang tepat selama periode puasa agar kadar gula darah tetap stabil.

Seperti diketahui, diabetes memiliki dua tipe utama: diabetes tipe 1 dan tipe 2. Keduanya memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pengelolaan gula darah selama puasa.

2. Cek gula darah secara berkala

Hal lain yang penting dilakukan saat berpuasa bagi pasien diabetes adalah kontrol gula darah. Kadar gula darah bisa berfluktuasi dengan cepat selama puasa karena perubahan pola makan, penggunaan obat, dan aktivitas fisik.

Jika perlu, lakukan pengukuran kadar gula darah sebelum dan setelah sahur, serta setelah berbuka puasa dan beberapa jam setelah berbuka.

Apabila ditemukan kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia), segera lakukan penyesuaian yang diperlukan sesuai dengan anjuran dokter.

3. Atur pola makan sehat dan seimbang

Pola makan yang tepat sangat berpengaruh terhadap kadar gula darah, sehingga perlu menjadi perhatian pasien diabetes.

Pastikan untuk selalu memperhatikan menu sahur dan berbuka puasa. Saat sahur, pilih makanan yang kaya serat dan karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, oatmeal, atau nasi merah. Makanan ini akan memberikan energi dan membantu menjaga gula darah stabil sepanjang hari.

Kemudian saat berbuka puasa, hindari makanan yang tinggi gula atau karbohidrat sederhana seperti kue manis atau gorengan. Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang mengandung protein (seperti ikan atau daging ayam) dan sayuran untuk menstabilkan gula darah.

Yang tak kalah penting, kontrol juga porsi makan. Kalap makan berlebihan saat berbuka puasa dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.

4. Gunakan obat dan insulin sesuai anjuran dokter

Jika diberikan obat-obatan atau insulin, pastikan untuk mematuhi penggunaannya sesuai dengan anjuran dokter. Beberapa obat mungkin perlu dikurangi dosisnya atau dijadwalkan ulang agar sesuai dengan waktu makan.
Misalnya, insulin yang digunakan untuk menurunkan gula darah mungkin perlu disesuaikan agar tidak menyebabkan penurunan gula darah yang berbahaya (hipoglikemia) selama puasa.

5. Waspadai tanda-tanda hipoglikemia dan hiperglikemia

Pasien diabetes yang berpuasa harus selalu waspada terhadap tanda-tanda hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).

Tanda-tanda hipoglikemia termasuk gemetar, pusing, keringat dingin, kebingungan, atau bahkan kehilangan kesadaran. Jika mengalami gejala ini, segera berbuka puasa dan konsumsi sumber karbohidrat cepat, seperti buah potong atau jus buah.

Sementara itu, gejala hiperglikemia termasuk seperti rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, dan kelelahan.

6. Aktivitas fisik yang tepat

Aktivitas fisik tetap perlu dilakukan saat berpuasa, tapi pemilihan jenis dan frekuensinya harus disesuaikan. Pasien diabetes disarankan untuk melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan santai, setelah berbuka puasa agar tubuh tidak terlalu kelelahan dan kadar gula darah tidak terlalu turun.

Hindari dulu aktivitas fisik yang terlalu berat saat berpuasa, karena tubuh yang kekurangan asupan makanan dapat memengaruhi kestabilan gula darah.

7. Cukupi kebutuhan hidrasi

Penting juga untuk tetap terhidrasi dengan baik selama puasa. Setelah berbuka dan sebelum sahur, pastikan untuk meminum cukup air putih. Dehidrasi dapat memengaruhi pengaturan gula darah, jadi selalu pastikan tubuh mendapatkan cairan yang cukup.

Demikian ulasan tentang hal-hal yang perlu menjadi perhatian bagi pasien diabetes saat puasa. Jika ada tanda-tanda komplikasi atau gejala yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter.

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang mengelola kesehatan tubuh dengan bijak. Dengan perawatan dan perhatian yang tepat, pasien diabetes tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.