5 Cara Mendeteksi Kanker Payudara, Termasuk SADARI

doctor-explaining-medical-diagnostic.jpg

Kanker payudara menjadi salah satu penyakit mematikan yang banyak menyerang wanita. Dengan demikian, pemeriksaan awal untuk mendeteksi dini pun tak boleh dianggap sepele.

Diharapkan jika penyakit ini terdeteksi lebih awal, dokter bisa memberikan pengobatan dan terapi yang lebih efektif. Potensi kesembuhan dan harapan hidup pun menjadi lebih besar.

Penyebab pasti kanker ini belum diketahui dengan pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini, antara lain faktor usia, riwayat keluarga, mutasi genetik, riwayat pribadi, dan faktor hormonal.

Diketahui sejauh ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara, mulai dari yang sederhana dan bisa dilakukan mandiri di rumah, hingga pemeriksaan klinis dan hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Apa saja pilihan deteksi kanker payudara?

Berikut rangkuman informasi tentang beberapa pilihan deteksi kanker ini:

1. Periksa payudara sendiri (SADARI)

Sesuai namanya, SADARI alias periksa payudara sendiri merupakan metode cek yang bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Misalnya, dapat dilakukan sambil berdiri di depan cermin, berbaring, atau saat mandi.

Jika ingin SADARI dengan berdiri di depan cermin. Pastikan cahaya di ruangan sudah cukup terang ya sebab jika terlalu redup, jika ada perubahan atau kelainan di payudara maka akan sulit terdeteksi.

Setelah itu, perhatikan bentuk, ukuran, dan warna payudara dengan seksama. Selain itu, cek juga apakah ada kelainan pada puting. Letakkan kedua tangan di pinggang dan kencangkan otot dada. Perhatikan payudara sambil bercermin di sisi kanan dan kemudian sebaliknya.

Lanjutkan dengan mengambil posisi membungkuk hingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan, raba dan berikan sedikit tekanan pada kedua payudara untuk menemukan apakah ada perubahan tertentu.

2. Mammografi

Pemeriksaan lanjutan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara adalah tes mammografi. Mammografi atau sering disebut juga mammogram adalah pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan pada payudara melalui teknologi rontgen.

Wanita berusia 40 tahun ke atas atau memiliki faktor risiko kanker payudara dari segi riwayat keluarga, sebaiknya melakukan mammografi secara berkala. Selain kanker payudara, mammografi juga bisa mendeteksi kondisi lain seperti tumor, kista payudara dan penumpukan kalsium pada jaringan payudara.

3. Biopsi

Pada pemeriksaan ini, sampel jaringan payudara akan diambil dan diperiksa di laboratorium. Biopsi merupakan cara mendeteksi kanker payudara yang cukup efektif.

4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Apabila dari hasil pemeriksaan sebelumnya belum ditemukan secara pasti apakah Mama mengalami kanker payudara, MRI mungkin akan lebih perlu dilakukan. Namun pada kasus tertentu, hasil pemeriksaan MRI juga bisa dikombinasikan dengan mammografi.

Pada umumnya, dokter akan meminta Mama melakukan pemeriksaan dengan indikasi yang jelas. Jangan lupa sampaikan jika Mama punya riwayat alergi, ya.

Screening kanker dengan nyaman di Primecare Clinic

Kemenkes RI menyebutkan bahwa melakukan pemeriksaan payudara sendiri, pemeriksaan medis rutin, serta mammografi berkala dapat membantu dalam deteksi dini kanker payudara.

Selain itu, jangan lupa menerapkan pola makan sehat, menjaga berat badan terkendali, olahraga secara teratur, dan hindari kebiasaan merokok.

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.