Kenali Gejala Saraf Leher Terjepit dan Cara Mengatasinya
Salah satu gangguan saraf yang perlu diwaspadai yakni saraf leher terjepit atau kejepit. Biasanya kondisi ini terjadi akibat ada kerusakan pada sendi tulang belakang, yang mungkin dipicu oleh trauma cedera atau faktor usia.
Akibatnya, akar saraf di bagian leher terasa seperti terjepit dan dampaknya bisa sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala saraf leher terjepit
Gejala saraf yang terjepit umumnya bisa berbeda-beda, bergantung pada letak saraf yang mengalami gangguan. Misalnya jika hal ini terjadi pada saraf leher, maka rasa sakit pada leher akan terasa seperti ditusuk-tusuk oleh jarum.
Namun perlu diketahui bahwa sering kali gejala saraf kejepit mungkin tidak akan terjadi pada bagian tubuh yang sarafnya mengalami gangguan. Bahkan, rasa sakitnya akan terasa di tempat yang cukup jauh, misalnya pada saraf leher terjepit seperti:
- Sensasi terbakar pada lengan dan tangan
- Tidak dapat merasakan apapun pada lengan dan tangan, alias mati rasa
- Kesemutan pada lengan dan tangan
- Rasa sakit meningkat pada kedua daerah tersebut ketika menggerakkan leher atau kepala
- Bengkak pada area leher
Pada beberapa orang, gejala saraf leher kejepit di atas dapat hilang seiring dengan berjalannya waktu. Tetapi seperti dilansir laman Stanford Health Care, adanya keluhan tersebut bisa menjadi pertanda bahwa saraf telah terjepit sepenuhnya.
Akibatnya, fungsi saraf tidak bekerja sama sekali dan mengganggu fungsi otot. Maka dari itu, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
Cara mengatasi gejala saraf leher terjepit
Pengobatan rumahan untuk mengatasi keluhan saraf leher terjepit sebenarnya bergantung pada penyebab awalnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kelihan saraf leher terjepit di antaranya:
1. Kompres dingin
Mengompres area yang terasa sakit dengan kompres dingin bisa meringankan gejala saraf leher kejepit.
Tempelkan kompres dingin ketika rasa sakit tersebut muncul saat kamu beraktivitas. Jangan lupa untuk melapisi kompres dengan kain agar tidak terjadi kontak langsung dengan kulit.
Selain itu, batasi penggunaan kompres 15-20 menit dan berikan jeda sekitar dua jam sebelum kembali digunakan.
2. Istirahat
Untuk membantu meredakan keluhan saraf kejepit, pastikan kamu juga cukup beristirahat, ya. Batasi dulu aktivitas berat, serta kurangi juga olahraga yang terlalu banyak memberikan tekanan pada postur tubuh.
3. Konsumsi obat
Kalau kompres dan istirahat masih kurang cukup untuk meredakan gejala kondisi ini, kamu mungkin perlu mengonsumsi obat non-steroid antiperadangan (NSAID).
Obat jenis NSAID merupakan salah satu obat pertama yang bisa meredakan peradangan akibat saraf leher yang terjepit. Contohnya yang dijual bebas di apotek adalah ibuprofen.
Kapan perlu cek ke dokter?
Jika nyeri dan keluhan yang dirasakan tak kunjung membaik atau malah memburuk, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memberikan pengobatan tepat sesuai dengan kebutuhanmu.
Kamu bisa membuat janji temu dengan dokter spesialis saraf di Primecare Clinic, yaitu dr. Halida Novita, Sp.S di cabang Tebet dan dr. Jubelhki Sirait, Sp.S di cabang Panglima Polim.
Jadwal praktik dokter
Poliklinik Saraf Primecare Clinic
Cabang Tebet (WhatsApp: 0811-8906-625)
dr. Halida Novita, Sp.S
Selasa & Kamis, 13.00-15.00
Cabang Panglima Polim (WhatsApp: 0811-195-8188)
dr. Jubelhki Sirait, Sp.S
Senin s/d Selasa, 09.00-12.00
Rabu, 14.00-16.00
Jumat, 09.00-12.00
*(Dokter Spesialis dengan Perjanjian)
**Libur pada hari besar dan tanggal merah