Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Hipertensi Kehamilan

gynecologist-performing-ultrasound-consultation-1.jpg

Hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak boleh disepelekan, terutama jika terjadi saat hamil. Apa saja yang perlu kamu ketahui tentang hipertensi kehamilan?

Ada beberapa jenis kondisi hipertensi yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yakni hipertensi kronis, hipertensi gestasional, dan preeklampsia.

Apa itu hipertensi kronis?

Hipertensi kronis adalah suatu kondisi di mana tekanan darah berada dalam tingkat cukup tinggi, yaitu di atas 140/90, dimulai dari sebelum kehamilan atau pada awal kehamilan.

Kondisi ini biasanya juga akan berlanjut sampai nanti setelah persalinan.

Sementara itu, hipertensi gestasional merupakan masalah tekanan darah tinggi yang berkembang setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu dan akan hilang dengan sendirinya setelah persalinan.

Kemudian preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang berlanjut setelah usia kehamilan di atas 20 minggu. Jika didiamkan, kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius baik bagi ibu hamil maupun janin.

Faktor risiko hipertensi pada kehamilan

Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Termasuk di antaranya kehamilan kali pertama dan ada riwayat keluarga dengan hipertensi kehamilan.

Kehamilan kembar juga bisa menjadi salah satu faktor risiko hipertensi pada ibu hamil.

Faktor risiko lainnya yakni adanya riwayat tekanan darah tinggi atau penyakit ginjal sebelum kehamilan.

Diagnosis hipertensi saat hamil

Untuk memastikan apakah benar mengidap hipertensi saat hamil, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Termasuk dengan cek tekanan darah dan tes urine.

Jika perlu, dokter juga akan memeriksa kadar pembekuan ginjal dan darah, serta melakukan pemindaian ultrasonografi (USG) untuk memeriksa tumbuh kembang janin.

Dengan begitu, akan diketahui seberapa efisien aliran darah ke plasenta dan juga janin.

Berbahayakah dampak hipertensi bagi kondisi janin?

Ya, jika tidak segera diatasi, hipertensi dapat memengaruhi kondisi aliran darah ke plasenta. Akibatnya, asupan nutrisi dan oksigen untuk janin pun akan terpengaruh.

Oleh sebab itu, apabila sejak awal ditemukan ada peningkatan tekanan darah yang tak biasa, dokter akan memantau secara ketat tumbuh kembang janin.

Apabila hipertensi dapat terkontrol dengan baik, maka masalah hambatan aliran darah bisa dicegah dan diatasi.

Sebaliknya, apabila tekanan darah tinggi tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berlanjut pada preeklampsia.

Pengobatan hipertensi saat hamil

Tindakan perawatan dan pengobatan yang diterapkan biasanya bergantung pada tanggal perkiraan lahir bayi.

Jika tekanan darah ibu hamil cukup tinggi dan usia kehamilan sudah cukup bulan, ada kemungkinan dokter akan melakukan tindakan persalinan. Namun jika tidak, semua bergantung pada kondisi fisik ibu hamil dan juga janin.

Untuk mencegah terjadinya hipertensi kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya yakni membatasi dengan ketat penggunaan garam saat makan dan memasak.

Selain itu, tingkatkan jumlah protein dalam menu makanan Mama sehari-hari. Sebaliknya, kurangi jumlah makanan yang digoreng dan junk food.

Jangan lupa juga untuk minum air putih setidaknya 8 gelas per hari, istirahat cukup, dan olahraga secara teratur.

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.