5 Manfaat Tes Urine Saat Hamil, Termasuk Cek Diabetes

Saat hamil, penting untuk tetap menjaga kesehatan dengan rutin melakukan pemeriksaan. Salah satunya melalui tes urine. Apa saja manfaat melakukan pemeriksaan urine saat hamil?
Pemeriksaan kesehatan saat hamil, seperti tes urine atau tes darah, dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya masalah pada kesehatan.
Bagi ibu hamil, tes urine yang disebut juga sebagai urinalisis biasanya dilakukan pada pemeriksaan ke dokter di kali pertama dan bisa dilakukan kembali secara rutin pada trimester berikutnya.
Apa saja manfaat tes urine saat hamil?
Dikutip dari American Pregnancy Association, tes urine biasanya digunakan untuk memeriksa kondisi tubuh terhadap risiko dehidrasi, infeksi kandung kemih atau kondisi ginjal.
Termasuk untuk memeriksa apakah ibu hamil memiliki gula darah terlalu tinggi, yang dapat berujung pada diabetes atau preeklampsia dengan cara menyaring gula, protein, keton, dan bakteri tingkat tinggi.
Beberapa manfaat periksa urine saat hamil, termasuk pemeriksaan risiko terhadap kondisi-kondisi berikut:
1. Diabetes gestasional
Seperti disebutkan sebelumnya, salah satu komponen yang dapat diperiksa melalui periksa urine adalah kadar gula. Kadar gula yang tinggi mungkin akan mengarah pada risiko diabetes gestasional, yang mulai dapat berkembang sekitar minggu ke-20 kehamilan.
Selain itu, kadar gula darah tinggi dalam urine juga mungkin mengindikasikan diabetes tipe 2 yang sudah ada sebelumnya (jika belum terdiagnosis).
Nantinya pada usia kehamilan di atas 20 minggu, jika dicurigai mengalami diabetes gestasional, dokter mungkin akan kembali merekomendasikan tes urine.
2. Preeklampsia
Selain gula darah, komponen lain yang juga penting dan bisa diperiksa melalui tes urine adalah protein.
Kadar protein dan tekanan darah yang tinggi dapat menjadi tanda preeklampsia, atau tekanan darah tinggi pada kehamilan.
Kadang-kadang protein yang berlebih pada urine juga bisa menjadi pertanda adanya infeksi saluran kemih, kerusakan ginjal atau penyakit lain.
3. Infeksi saluran kemih
Jika kadar protein dalam urine hasilnya tinggi, ada kemungkinan terjadi karena infeksi saluran kemih. Terutama jika tekanan darah ditemukan masih stabil dan tidak tinggi.
Infeksi saluran kemih juga bisa muncul ketika leukosit atau sel darah putih dalam urine jumlahnya mengalami peningkatan.
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah infeksi pada saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam saluran kemih melalui kulit, anus atau dari vagina.
4. Kadar keton dalam tubuh
Keton merupakan hasil akhir proses pemecahan asam lemak yang tidak sempurna. Jika pola makan selama kehamilan tidak teratur dan tidak tepat, tubuh berisiko tak punya cukup glukosa untuk energi.
Dengan demikian, asam lemak pun akan dipecah untuk dijadikan energi. Saat proses ini terjadi, asam lemak dimetabolisme menjadi keton yang kemudian akan terdeteksi dalam tes urine.
Keton yang tinggi biasanya akan ditunjukkan dengan gejala seperti mual dan muntah, termasuk pada ibu hamil.
5. Tes dipstick
Tes dipstick merupakan tes yang dilakukan dengan menggunakan stik plastik tipis, untuk dimasukkan dalam urine. Kemudian stik plastik tersebut akan berubah warna apabila ada zat tertentu dengan kadar terlalu tinggi dalam urine.
Metode ini dilakukan untuk membantu mendeteksi adanya beberapa masalah tertentu. Salah satunya untuk mengukur tingkat keasaman (pH) urine, yang jika tidak normal bisa menunjukkan adanya masalah pada ginjal atau saluran kemih.
Periksa kesehatan lengkap dan nyaman hanya di Primecare Clinic
Demikian beberapa manfaat dari tes urine selama kehamilan. Diskusikan dengan dokter untuk tahu apakah pemeriksaan urine perlu dilakukan secara berkala demi kesehatan ibu hamil dan janin.