Benarkah Diabetes Bisa Menyebabkan Hipertensi?

young-woman-keeping-hand-forehead-shutting-eyes-blouse-cardigan-looking-fatigued-front-view.jpg

Diabetes dan hipertensi merupakan dua masalah kesehatan yang umum terjadi. Tapi tahukah kamu bahwa keduanya memiliki keterkaitan alias bisa saling menjadi faktor risiko?

Secara umum, hipertensi dan diabetes tipe 2 adalah aspek sindrom metabolik, yakni suatu kondisi yang mencakup obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Keduanya juga berkontribusi pada perburukan gejala satu sama lain. Bahkan cara mengelola kedua kondisi tersebut juga tumpang tindih.

Apa itu diabetes?

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai oleh kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Hal ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin (hormon yang mengatur kadar gula darah) atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.

Beberapa jenis diabetes yang paling umum adalah diabetes tipe 1, tipe 2 dan diabetes gestasional.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali.

Sementara itu, diabetes tipe 2 biasanya terkait dengan gaya hidup, seperti obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.

Diabetes gestasional umumnya terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan, tetapi dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Apa itu hipertensi?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronis. Tekanan darah diukur dengan dua angka: sistolik dan diastolik.

Sistolik (angka atas) merupakan tekanan saat jantung memompa darah. Sementara diastolik (angka bawah) adalah tekanan saat jantung beristirahat antara detak.

Hubungan diabetes dan hipertensi

Diabetes dan hipertensi sering terjadi bersamaan dan mungkin memiliki beberapa penyebab yang sama. Termasuk di antaranya seperti kegemukan, peradangan, stres oksidatif, dan resistensi insulin.

Akibat masalah insulin pada seseorang dengan diabetes, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk menyediakan energi. Glukosa justru terakumulasi dalam aliran darah.

Darah dengan gula darah tinggi ini pun mengalir ke seluruh tubuh, sehingga berisiko menyebabkan kerusakan yang meluas, termasuk pada pembuluh darah dan ginjal.

Padahal pembuluh darah dan ginjal berperan penting dalam menjaga kesehatan tekanan darah. Jika keduanya mengalami kerusakan, tekanan darah dapat meningkat dan memicu risiko komplikasi lebih lanjut.

Studi ilmiah yang berkaitan

Sebuah penelitian dalam Journal of the American College of Cardiology (JACC) pada tahun 2015 juga menemukan adanya potensi keterkaitan dua kondisi ini.

Studi tersebut melihat data lebih dari 4 juta orang dewasa, kemudian disimpulkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Hubungan ini mungkin disebabkan oleh proses dalam tubuh yang memengaruhi kedua kondisi tersebut, misalnya peradangan.

Konsultasi diabetes dan hipertensi hanya di Primecare Clinic

Menurut American Diabetes Association, kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 sangat mematikan dan secara signifikan dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.

Bergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan, beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan medis untuk membantu mengelola tekanan darah.

Jangan tunda lagi, konsultasikan kesehatanmu dengan Tim Dokter Spesialis Penyakit Dalam terpercaya di Primecare Clinic sekarang juga!

Keyword pencarian:

diabetes, hipertensi, glukosa, gula darah, tekanan darah tinggi

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.