7 Gejala Preeklampsia yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Preeklampsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum dialami para wanita saat hamil. Tak boleh diabaikan, gejala preeklampsia bisa memicu komplikasi serius baik bagi ibu maupun janin.
Preeklampsia atau preeclampsia adalah kondisi ketika tekanan darah ibu hamil meningkat disertai adanya protein di dalam urine. Kondisi ini diduga dipicu oleh plasenta janin yang tidak berfungsi atau berkembang dengan baik.
Selain itu, masalah ini juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti kadar lemak tinggi dalam tubuh atau kurangnya aliran darah ke rahim.
Tetapi sayangnya beberapa tanda-tanda kehamilan dengan preeklampsia kerap terabaikan karena seringkali sangat umum. Jika mengalami tanda ini dan merasa kurang sehat, lebih baik segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis kandungan dan kebidanan, ya.
Tanda dan gejala preeklampsia
Nah, apa saja gejala preeklampsia yang perlu diwaspadai selama kehamilan? Berikut jawabannya:
1. Tekanan darah tinggi
Perlu menjadi perhatian khusus jika ibu hamil sebelumnya sudah memiliki riwayat konsumsi obat hipertensi, tekanan darah terus-menerus meningkat, serta mengalami kenaikan tekanan darah kali pertama selama kehamilan. Ini tanda-tanda yang tidak boleh dilewatkan.
Preeklampsia umumnya berkembang setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu, yang salah satunya ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urine.
2. Sering sakit kepala
Sakit kepala saat hamil jika kondisinya terus berlanjut dan konsisten, bisa jadi merupakan tanda-tanda kehamilan dengan preeklampsia yang perlu diwaspadai.
3. Bengkak di wajah dan tangan
Bengkak pada bagian kaki biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormon-hormon kehamilan. Akan tetapi jika bengkak terjadi dalam jangka panjang dan spesifik hanya di area tubuh tertentu, misalnya di wajah dan tangan, bisa jadi ini karena preeklampsia.
4. Penglihatan menjadi buram
Gangguan penglihatan yang terjadi seperti ada bintik-bintik, mata jadi sensitif terhadap cahaya atau berbayang, konsultasikan ke dokter karena ini mungkin disebabkan oleh preeklampsia.
5. Nyeri perut di sisi kanan
Keluhan tanda kehamilan dengan preeklampsia umumnya lebih khas dibandingkan nyeri perut biasa. Untuk memastikan penyebabnya, coba konsultasikan ke dokter.
6. Urin mengandung protein
Proteinuria merupakan gejala preeklampsia berikutnya, yaitu kondisi di mana urin mengandung protein yang seharusnya hanya ada di dalam darah. Kondisi ini hanya bisa diketahui melalui cek laboratorium.
7. Mual dan muntah
Gejala preeklampsia juga menyebabkan ibu hamil mengalami mual dan muntah hingga di pertengahan masa kehamilan. Kondisi ini berbeda dengan mual tanda awal kehamilan alias morning sickness, yang biasanya hanya berlangsung selama trimester pertama.
Kapan perlu cek ke dokter terkait preeklampsia?
Preeklampsia adalah kondisi yang tidak bisa disepelekan karena dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius. Jika merasakan ada gejala-gejala seperti disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin.
Tim dokter di Poliklinik Obgyn Primecare Clinic siap memberikan pelayanan medis terbaik untuk menjaga dan mendampingi masa kehamilanmu.
Saat ini, Dokter Spesialis Kandungan/Obgyn tersedia di Primecare Clinic cabang Panglima Polim (Jakarta Selatan).