Seberapa Perlu Pap Smear dan Suntik Vaksin HPV bagi Wanita?
Sebanyak 99,7 persen kasus kanker leher rahim atau kanker serviks dilatarbelakangi oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Untuk mencegahnya dapat dilakukan suntik HPV dan mengurangi risiko komplikasinya melalui pap smear.
Pap smear merupakan metode pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi dini kanker leher rahim pada wanita. Tindakan ini dapat mengidentifikasi keberadaan sel-sel asing di leher rahim, yang berisiko berkembang menjadi kanker.
Pada proses pemeriksaan ini, dokter akan mengambil sampel sel jaringan serviks yang kemudian dianalisis oleh petugas laboratorium.
Apa itu pap smear dan siapa yang perlu melakukannya?
Dalam studi ilmiah yang dipublikasikan dalam Asia-Pacific Journal of Oncology Nursing, ditemukan bahwa pap smear bahkan dianggap sebagai standar emas dalam deteksi dini kanker serviks.Bagi wanita, semakin cepat kanker serviks terdeteksi, maka peluang keberhasilan pengobatannya pun semakin tinggi.
Direkomendasikan wanita yang sudah memasuki usia 21 tahun dan aktif secara seksual perlu melakukan pap smear secara rutin, setidaknya tiap tiga tahun sekali.
Sementara itu, wanita berusia 30-65 tahun perlu melakukan pemeriksaan setiap 5 tahun sekali, dikombinasikan dengan tes HPV. Tindakan ini juga wajib dilakukan oleh wanita yang berisiko tinggi mengalami kanker serviks, misalnya seperti:
- Mengidap HIV
- Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker serviks
- Memiliki kebiasaan merokok dan sering berganti pasangan seksual
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual
- Memiliki hasil abnormal pada pemeriksaan sebelumnya
Konsultasi dengan dokter sebaiknya dilakukan untuk menentukan lebih pasti seberapa sering tes ini perlu kamu lakukan.
Apa yang perlu dipersiapkan sebelum pap smear?
Salah satu persiapan sebelum pap smear yang penting diperhatikan yakni memahami jadwal menstruasi. Alasannya, waktu paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini adalah di luar jadwal menstruasi, karena saat menstruasi hasilnya akan kurang akurat.
Setelah menstruasi selesai, sebaiknya tunggu sekitar 5 hari kemudian untuk melakukan pap smear.
Hindari dulu berhubungan seksual maupun menggunakan krim atau obat untuk vagina dan kontrasepsi selama 1-2 hari sebelum melakukan tes. Kontrasepsi berupa pil KB yang mengandung estrogen dan progestin juga diketahui bisa berpengaruh pada hasil tes.
Mengapa perlu vaksin HPV untuk cegah kanker serviks?
Selain rutin pap smear, perlindungan lain terhadap kanker serviks juga bisa dilakukan dengan suntik vaksin HPV. Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang tepat yang dapat menyembuhkan infeksi akibat paparan HPV. Jadi, paparan virus ini hanya dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi dan kontrol rutin.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Cancer Institute, vaksinasi HPV memiliki efektivitas cukup tinggi dalam mencegah infeksi serviks yang diakibatkan oleh HPV.
Vaksin yang diberikan sedini mungkin, terutama kepada mereka yang belum pernah terkena HPV ataupun berhubungan intim, disebutkan memiliki tingkat efektivitas lebih tinggi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan usia 10 tahun ke atas. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksin pada bulan 0, lalu 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama tergantung jenis vaksin (bivalen atau tetravalen), dan terakhir 6 bulan setelah penyuntikan pertama.
Apabila ada jadwal pemberian vaksin yang terlewat karena sakit atau hal lain maka pemberian vaksin tidak harus diulang dari awal, cukup dengan melengkapi dosis yang tertinggal tersebut.
Di mana kamu bisa melakukan pap smear dan suntik vaksin HPV?
Jika kamu ingin melakukan pap smear dan/atau suntik vaksin HPV, yuk segera lakukan konsultasi di Primecare Clinic! Kamu juga bisa sekaligus konsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan yang terpercaya.
Segera hubungi Primecare Clinic Panglima Polim, Jakarta, via Whatsapp di nomor 08111958188!