Dampak Kekurangan Zat Besi pada Ibu Hamil

Zat besi merupakan salah satu nutrisi penting yang wajib dipenuhi oleh ibu hamil, terutama untuk menunjang perkembangan janin. Apa saja dampak kekurangan zat besi pada ibu hamil?
Perlu diketahui bahwa kekurangan zat besi selama kehamilan tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga dapat menimbulkan risiko serius bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Zat besi berperan besar dalam menunjang kesehatan ibu hamil. Bila kebutuhan zat besi tercukupi, tubuh ibu akan merasakan sejumlah manfaat.
Beberapa di antaranya termasuk seperti:
- Mencegah anemia, yang sering dialami selama masa kehamilan
- Memperkuat daya tahan tubuh, agar tidak mudah terserang infeksi
- Menurunkan risiko perdarahan berlebihan saat persalinan
- Mengurangi risiko bayi mengalami cacat lahir
Agar proses pembentukan sel darah merah berjalan maksimal, zat besi perlu didukung oleh nutrisi mikro lainnya, seperti folat, vitamin B6, B12, vitamin C, dan tembaga.
Jika perlu, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen multivitamin zat besi. Ada juga suplemen kombinasi zat besi dan folat untuk membantu penyerapan nutrisi lebih efektif selama kehamilan.
Risiko kekurangan zat besi bagi janin
Kekurangan zat besi bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, tidak hanya bagi ibu, tapi juga bagi janin. Salah satunya berdampak pada risiko anemia defisiensi zat besi.
Menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), anemia merupakan keadaan tidak mencukupinya sel darah merah untuk mengantarkan kebutuhan oksigen jaringan. Karena hal ini sulit diukur, maka anemia didefinisikan sebagai rendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb), hitung eritrosit, dan hematokrit (Hct) dari nilai normal.
Berdasarkan World Health Organization atau WHO, anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL atau hematokrit (Ht) <33%.
Asupan nutrisi sangat berpengaruh terhadap risiko anemia pada ibu hamil. Perubahan fisiologis maternal yang membutuhkan banyak nutrien perlu diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup.
Selain kekurangan zat besi, kurangnya kadar asam folat dan vitamin B12 masih sering terjadi pada ibu hamil. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki komposisi nutrisi bervariasi, khususnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12 untuk mencegah anemia.
Berikut beberapa risiko lain yang perlu diwaspadai:
1. Mengganggu perkembangan janin
Zat besi memiliki peran penting dalam perkembangan sistem metabolisme dan saraf janin, khususnya dalam pembentukan otak.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif, adaptif, dan emosional bayi.
2. Meningkatkan risiko kelahiran prematur
Zat besi sangat dibutuhkan sejak awal kehamilan, bukan hanya menjelang waktu persalinan. Kekurangan zat besi sejak trimester pertama dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir sebelum waktunya.
Seperti diketahui, bayi prematur lebih rentan mengalami komplikasi medis, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
3. Berat badan lahir rendah
Ibu hamil yang kekurangan zat besi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan di bawah normal.
Ini terutama terjadi pada bayi prematur yang memiliki waktu tumbuh dalam kandungan lebih singkat. Kekurangan nutrisi selama kehamilan berdampak langsung pada pertumbuhan bayi.
4. Risiko gangguan kecerdasan
Karena zat besi penting dalam pembentukan dan perkembangan otak janin, kekurangannya dapat memengaruhi kemampuan kognitif anak setelah lahir.
Anak bisa mengalami keterlambatan dalam memahami informasi atau kesulitan belajar di usia dini, karena kurangnya nutrisi penting ini selama masa kehamilan.
Berapa banyak kebutuhan zat besi pada ibu hamil?
Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil memerlukan tambahan asupan yang disesuaikan dengan usia kehamilan.
Pada trimester pertama perlu tambahan sekitar 0,8 mg per hari. Kemudian di trimester ketiga, kebutuhannya meningkat hingga 7,5 mg per hari.
Cek kehamilanmu secara berkala hanya di Primecare Clinic
Menjaga asupan zat besi selama masa kehamilan sangat penting demi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Jangan anggap remeh kekurangan zat besi, karena dampaknya bisa sangat besar, mulai dari gangguan perkembangan hingga risiko kelahiran prematur.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter secara berkala dan perhatikan kecukupan zat gizi pada setiap tahap kehamilan.
Konsumsi suplemen zat besi yang tepat, serta penuhi asupan gizi harian dari makanan bergizi seimbang demi kehamilan yang sehat dan bayi yang lahir dengan optimal.