Seberapa Penting Vaksin Meningitis untuk Anak-anak?
Selama ini vaksin meningitis lebih identik dilakukan hanya pada orang dewasa, terutama mereka yang hendak bepergian ke luar negeri, umrah, atau berangkat haji. Tapi nyatanya, vaksin meningitis juga penting didapat oleh anak-anak, lho.
Anak-anak dan remaja berisiko tinggi terinfeksi penyakit meningitis atau yang sering disebut dengan radang selaput otak. Salah satu cara efektif untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan vaksin meningitis.
Apa itu penyakit meningitis?
Meningitis adalah infeksi pada selaput otak dan saraf tulang belakang yang dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri, termasuk seperti Haemophylus influeza tipe B (HiB), pnemokokus, dan sebagainya.
Pada orang dewasa, gejala khas dari penyakit meningitis adalah sakit kepala parah yang tak kunjung membaik dan nyeri leher. Sementara pada anak-anak, gejalanya meliputi demam tinggi, menggigil, muncul warna kekuningan di kulit, tubuh dan leher anak terasa kaku, rewel, nafsu makan menurun, dan kurang responsif.
Diagnosis meningitis pada anak terbilang sulit karena gejalanya sering muncul secara tiba-tiba dan mirip dengan beberapa penyakit lainnya. Maka dari itu, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter jika anak dicurigai memiliki gejala serupa infeksi ini.
Vaksin meningitis mencegah penyakit radang selaput otak
Dibandingkan dengan penyakit lainnya, meningitis adalah penyakit yang jarang terjadi. Meski begitu, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi serius pada otak, sumsum tulang belakang, dan darah penderitanya.
Perlindungan yang didapat dari vaksin pun menjadi sangat penting. Jika tidak, infeksi akan cepat berkembang menjadi sangat berbahaya, bahkan dapat mematikan hanya dalam beberapa jam saja.
Perlu diketahui bahwa anak-anak dan remaja berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi penyakit ini. Itulah sebabnya, Centers for Diease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan anak remaja usia 11 hingga 12 tahun untuk vaksinasi meningitis dan kemudian melakukan vaksinasi tambahan (booster) pada usia 16 tahun.
Namun, vaksinasi tambahan ini tidak diperlukan jika vaksin meningitis tahap pertama baru dilakukan setelah anak berusia 16 tahun.
Menurut CDC, vaksinasi 98 persen dapat melindungi anak-anak dari sebagian besar jenis penyakit meningitis.
Dalam situasi tertentu, vaksinasi meningitis juga direkomendasikan untuk bayi dan anak-anak yang berisiko tinggi infeksi ini karena:
- Memiliki penyakit sistem imun, misalnya HIV
- Memiliki kerusakan limpa atau sudah tidak memiliki limpa
- Tinggal di daerah yang mengalami wabah meningitis
- Melakukan perjalan ke daerah di mana penyakit meningitis mewabah
- Memiliki jenis gangguan langka tertentu (complement component deficiency)
Di Indonesia, vaksin meningitis tidak masuk dalam daftar imunisasi wajib untuk anak. Pasalnya, salah satu imunisasi wajib tersebut sudah dapat memberikan anak perlindungan dari bakteri Haemophylus influeza tipe B (HiB), yang merupakan satu dari beberapa penyebab meningitis.
Namun, anak juga tetap bisa mendapatkan vaksin meningitis sebagai imunisasi tambahan. Supaya lebih aman, orang tua bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi meningitis pada anak.
Pastikan kamu mendapatkan vaksin untuk melindungi Si Kecil secara maksimal. Segera lakukan reservasi layanan suntik vaksin di Primecare Clinic cabang terdekat. #MulaidariKamu
Primecare Clinic
Cabang Tebet
(Informasi dan pendaftaran: 0811-8906-625)
Cabang Panglima Polim
(Informasi dan pendaftaran: 0811-1958-188)
Cabang Samarinda
(Informasi dan pendaftaran: 0811-5503-567)
Keyword pencarian:
meningitis, radang selaput otak, vaksin meningitis, imunisasi, jadwal vaksin anak