Sunat saat Bayi, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

baby-boy-wearing-diaper-white-sunny-bedroom.jpg

Sunat saat bayi kini banyak dilakukan, bahkan pada usia beberapa hari setelah lahir. Dipercaya bahwa semakin cepat dilakukan sunat, maka proses penyembuhannya akan semakin cepat.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan karena sunat pada bayi merupakan prosedur yang cukup kompleks.

Apa itu sunat?

Sunat merupakan operasi pembuangan kulup atau kulit yang menutupi bagian ujung atau kepala penis. Di Indonesia, prosedur sunat sebagian besar dilakukan karena faktor agama maupun tradisi.

Namun dari segi medis, sunat pun dianggap memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Manfaat sunat untuk kesehatan bayi

Berikut ini adalah sejumlah manfaat kesehatan yang bisa didapat Si Kecil jika disunat:

1. Mengurangi risiko infeksi penis

Menurut penelitian, bayi yang tidak disunat berisiko lebih tinggi menderita infeksi saluran kemih dibanding bayi yang disunat.

Salah satu alasannya adalah karena penis yang disunat lebih mudah dijaga kebersihannya.

2. Mencegah masalah penis

Dalam beberapa kasus, kulup pada penis yang tidak disunat dapat menempel kuat di kepala penis dan menyebabkan fimosis. Hal ini kemudian dapat menyebabkan peradangan pada kulup atau kepala penis.

3. Mengurangi risiko kanker penis

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjauhkan anak dari risiko kanker penis adalah dengan tindakan sunat.

Selain dipercaya efektif mencegah anak dari bahaya kanker penis, sunat juga diduga dapat menurunkan risiko kanker prostat saat anak beranjak dewasa.

Persiapan dan prosedur sunat saat bayi

Dikutip dari Healthline, orang tua biasanya akan dimintai keterangan terkait dengan riwayat kesehatan keluarga. Paling utama yang harus dokter ketahui adalah kelainan pada darah, seperti hemofilia.

Selama proses sunat berlangsung, bayi akan diletakkan dengan posisi berbaring telentang, kemudian tangan dan kakinya dipegang. Anestesi pun akan diberikan dan tindakan segera dilakukan.

Ada beberapa teknik untuk melakukan sunat, yang pilihan tekniknya bergantung pada hasil pemeriksaan dokter.

Masa pemulihan sunat saat bayi

Usai tindakan, penis bayi akan diperban dan jika hasilnya baik maka ia sudah diperbolehkan pulang. Sebagai kontrol hasil sunat, dokter akan menjadwalkan waktu periksa secara rutin agar terpantau dengan baik.

Perhatikan jika bayi mengalami pendarahan, demam, pembengkakan pada penis yang makin memburuk, adanya nanah atau gelembung berisi nanah, serta tidak buang air kecil dalam kurun waktu 12 jam setelah disunat.

Jika sudah mengalami beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter agar bayi mendapatkan pengobatan yang tepat dan tidak terjadi efek samping yang fatal.

Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang sunat pada bayi

Jangan ragu untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan hendak menyunat Si Kecil. Perlu diketahui bahwa jika bayi lahir secara prematur, memiliki gangguan pembekuan darah, atau menderita kelainan genetik, tindakan sunat mungkin perlu dipertimbangkan kembali.

Dari hasil konsultasi, orang tua juga bisa mendapatkan gambaran terkait manfaat, risiko, hingga metode sunat yang dapat dilakukan pada anak, termasuk seperti sunat konvensional atau sunat klamp.


Keyword pencarian:

sunat, sunat saat bayi, klinik sunat, klinik sunat anak, khitan, sunat anak, manfaat sunat, sunat jakarta, klinik jakarta

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.