8 Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum dan Gejalanya

young-woman-showing-her-vitiligo-skin-parts.jpg

Penyakit autoimun adalah jenis penyakit yang terjadi ketika sistem imun justru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri. Kondisi ini berkembang ketika sistem imun keliru menilai sel sehat, yang dianggap sebagai zat asing.

Akibatnya, tubuh kemudian memproduksi antibodi untuk melawan sel sehat tersebut dan menjadi rusak. Lama-kelamaan, kesehatan dapat terganggu oleh kondisi ini.

Beberapa jenis penyakit imun dapat mengakibatkan kerusakan sel jaringan dalam tubuh, yang memicu peradangan dan kondisi serius lainnya. Termasuk seperti gangguan tulang, sendi, saraf dan organ-organ lainnya.

Jenis-jenis penyakit autoimun

Lalu apa saja jenis-jenis penyakit autoimun yang paling umum terjadi? Apa saja gejala yang ditimbulkan? Berikut ulasannya:

1. Systemic lupus erythematosus (SLE)

Systemic lupus erythematosus (SLE) merupakan salah satu jenis penyakit lupus yang paling banyak ditemui, khususnya pada perempuan berusia muda.

Gejala yang muncul pada pasien SLE biasanya berupa gangguan fisik, seperti rambut rontok, ruam kemerahan pada wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu (butterfly rash), rambut rontok, dan penurunan berat badan.

2. Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit autoimun pada kulit yang memiliki gejala seperti kulit yang menebal, bersisik, dan disertai bercak-bercak putih. Peradangan kulit akibat psoriasis juga menyebabkan gatal, nyeri, dan pertumbuhan sel kulit baru yang terlalu cepat.

Jika normalnya pertumbuhan kulit baru memakan waktu hingga satu bulan, pengidap psoriasis hanya membutuhkan waktu beberapa hari saja.

3. Guillain-Barre Syndrome (GBS)

Guillain-Barre Syndrome (GBS) adalah penyakit autoimun yang menyerang saraf penghubung otak dan tulang belakang dengan seluruh saraf otot. Akibat kondisi ini, otak kesulitan untuk memberikan perintah pada saraf otot dan berisiko menimbulkan kelumpuhan.

4. Anemia pernisiosa

Penyakit ini terjadi karena terhambatnya produksi vitamin B12 di dalam tubuh. Padahal jenis vitamin B ini memiliki peran penting dalam pembentukan sel darah merah.

Ketika defisit vitamin B12, tubuh akan memproduksi makrosit (sel darah merah dengan ukuran abnormal). Namun, sel darah tersebut tidak bisa keluar dari sumsum tulang. Akibatnya, jumlah sel darah pembawa oksigen dalam tubuh tetap kurang.

Gejala anemia pernisiosa termasuk seperti sakit kepala, tubuh lesu, penurunan berat badan, hingga cara berjalan yang tidak seimbang (biasanya pada kasus langka).

5. Multiple sclerosis

Gangguan ini menyebabkan kerusakan pada selubung mielin, yang merupakan lapisan pelindung di sekeliling sel saraf pada sistem pusat. Kerusakan yang terjadi dapat memperlambat proses pengiriman pesan dari otak dan sumsum tulang belakang dari dan ke seluruh tubuh.

Gejala yang terjadi termasuk seperti mati rasa, gangguan keseimbangan, hingga sulit untuk berjalan.

6. Rematik

Rematik (disebut juga dengan rheumatoid arthritis) adalah penyakit autoimun yang menyerang persendian. Kondisi in biasanya dapat memicu rasa nyeri pada sendi yang terserang. Intensitas nyerinya dapat bertambah parah seiring berjalannya waktu.

Pasien juga bisa mengalami gejala lain seperti mudah lelah, lesu dan lemas, demam tanpa sebab, serta berat badan yang terus menurun.

7. Alopecia

Selain karena faktor genetik, kebotakan juga dapat disebabkan oleh autoimun alias sistem kekebalan tubuh menyerang akar rambut sendiri.

Selain rambut yang mudah rontok, alopecia juga menimbulkan gejala lain seperti kulit kepala berwarna kemerahan dan terasa terbakar.

Berdasarkan jenisnya, alopecia terbagi menjadi tiga, yaitu: alopecia areata (kebotakan pada titik tertentu), alopecia totalis (kebotakan di seluruh bagian kepala), dan alopecia universalis (hilangnya semua rambut pada tubuh).

8. Vitiligo

Kondisi autoimun lainnya yang juga berdampak pada kulit yakni vitiligo. Vitiligo terjadi ketika kulit tidak dapat memproduksi melanin, yang berfungsi menentukan warna kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari.

Gejala utama yang paling menonjol adalah munculnya bercak-bercak pada kulit. Awalnya bercak ini berwarna lebih muda dari kulit normalnya, kemudian berubah menjadi lebih putih.

Bercak-bercak tersebut biasanya bersifat permanen dan lebih sensitif terhadap sinar matahari. Walau tidak sampai memicu iritasi atau ruam, sebagian pengidap vitiligo dapat merasakan sensasi gatal pada bercak tersebut.

Kesimpulan

Menurut Kemenkes RI dari laman resminya, kesadaran masyarakat terhadap ragam jenis penyakit autoimun sampai saat ini masih rendah. Terutama karena gejalanya yang bervariasi dan sangat mirip dengan beragam penyakit umum lainnya, sehingga perlu adanya edukasi tentang penyakit autoimun.

Untuk memastikan apakah gejala yang kamu alami disebabkan oleh masalah autoimun atau bukan, segera lakukan konsultasi dengan dokter. Sampaikan gejala yang dialami, termasuk juga riwayat kesehatanmu secara lengkap.

Di Primecare Clinic ada banyak dokter terpercaya yang siap membantu dan mendampingi keluhan kesehatanmu. Ingat, diagnosis yang tepat akan memberikan penanganan medis secara tepat dan efektif!

Saat ini juga tersedia paket imun booster di Primecare Clinic dengan beragam pilihan sesuai kebutuhanmu. Segera hubungi cabang terdekat untuk dapatkan promonya, yuk!

PrimeCare Clinic Panglima Polim 0811-1958-188

PrimeCare Clinic Tebet 0811-8906-625

PrimeCare Clinic Depok 0811-2777-438

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2022. All rights reserved.