Jerawat pada Bayi dan Anak, Kapan Perlu Cek ke Dokter Kulit?
Tahukah kamu bahwa jerawat tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tetapi juga pada bayi dan anak-anak? Ya, setidaknya ada 20 persen bayi baru lahir yang mengalami masalah jerawat. Dalam kondisi tertentu, pemeriksaan oleh dokter kulit mungkin diperlukan.
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), jerawat pada bayi dan anak harus dibedakan dari permasalahan kulit lainnya yang juga sering terjadi di masa awal kehidupan mereka. Jerawat pada anak-anak juga umumnya lebih membutuhkan terapi yang lebih kuat dibandingkan jerawat pada bayi baru lahir.
Pentingnya perawatan jerawat pada bayi baru lahir terletak pada perbedaannya dengan penyakit infeksi atau masalah kulit lainnya, dan kemungkinan terjadinya jerawat yang parah di masa remaja kelak.
Faktor-faktor penyebab
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya jerawat pada bayi baru lahir, termasuk peningkatan sekresi sebum, stimulasi kelenjar minyak yang distimulasi oleh hormon androgen ibu, dan bertambahnya malassezia atau spesies jamur yang alami ditemukan pada permukaan kulit.
Peningkatan sekresi minyak di masa neonatal terjadi akibat adanya peningkatan aktivitas kelenjar minyak. Setelah berusia 6 bulan, kadar minyak akan menurun seiring dengan berkurangnya hormon ibu.
Baik androgen di masa kehamilan dan masa neonatal juga sama-sama terlibat dalam stimulasi kelenjar minyak, yang menyebabkan terjadinya jerawat pada bayi baru lahir. Kelenjar adrenal neonatal memproduksi dehidroepiandrosterone yang cukup tinggi, yang menstimulasi kelenjar minyak hingga usia satu tahun.
Hormon androgen memberikan stimulasi tambahan pada kelenjar minyak, itulah mengapa jerawat neonatal lebih sering terjadi pada bayi laki-laki.
Pengobatan jerawat pada bayi, jangan sembarangan!
American Academy of Dermatology menyebutkan bahwa jerawat bayi cenderung akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan berikut. Namun mereka menyarankan agar orang tua hanya menggunakan produk perawatan kulit bayi yang direkomendasikan oleh dokter spesialis kulit.
Penting diingat bahwa kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga sebaiknya tidak dipakaikan produk atau krim jerawat tanpa pemeriksaan dokter.
Untuk membersihkan kulit bayi, gunakan air bersih yang hangat. Selain itu, hindari juga produk perawatan kulit yang berminyak.
Yang tak kalah penting, potong kuku bayi secara berkala agar bayi tidak melukai jerawatnya saat menggaruk. Gunakan juga pakaian atau sarung bantal alas tidur yang lembut agar tidak terjadi gesekan pada kulit bayi.
Dokter kulit dapat merekomendasikan obat topikal (krim) untuk mengatasi jerawat pada anak-anak. Untuk jerawat yang lebih parah, dokter juga dapat meresepkan obat minum (misalnya antibiotik). Namun untuk ini, bayi perlu diperiksa dengan teliti terlebih dahulu oleh dokter spesialis kulit, ya.
Untuk melakukan pemeriksaan terkait kesehatan kulit, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter spesialis kulit di Primecare Clinic bersama dr. Keni Istasaputri, Sp.KK (dokter spesialis kulit di cabang Tebet). Yuk, daftar janji temu sekarang juga!
Jadwal praktik dokter
Poliklinik Kulit & Kelamin Primecare Clinic
Cabang Tebet (WhatsApp: 0811-8906-625)
dr. Keni Istasaputri, Sp.KK
Selasa & Jumat, 13.00 – 15.00 (harus dengan perjanjian).
Cabang Panglima Polim (WhatsApp: 0811-1958-188)
dr. Made Narindra, Sp.KK
Senin, Selasa, Kamis, Sabtu
16.00 – 18.00 (harus dengan perjanjian).
*(Dokter Spesialis dengan Perjanjian)
**Libur pada hari besar dan tanggal merah