Pneumonia pada Anak Bisa Dicegah dengan Vaksin!

ill-girl-blowing-her-nose.jpg

Pneumonia pada anak menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai orang tua. Bagaimana tidak, pada tahun 2020, pneumonia dan diare masih menjadi masalah utama yang menyebabkan kematian; pneumonia 14,5% dan diare 9,8%.

Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020 juga menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 3,55 per 100 balita.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), data UNICEF menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2018 saja di dunia ada 800 ribu anak meninggal karena pneumonia atau setiap 39 detik ada anak yang meninggal karena penyakit ini.

Masalah yang sama juga terjadi di Indonesia, tepatnya dengan angka kematian anak akibat pneumonia tidak pernah lepas dari 3 besar rangking penyebab kematian anak.

Apa sih pneumonia pada anak?

Pneumonia adalah peradangan paru akut yang disebabkan oleh infeksi, bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Paru-paru adalah satu-satunya tempat untuk pertukaran oksigen antara dunia luar dan tubuh, jadi jika terjadi sesuatu pada paru-paru maka pertukaran oksigen akan terganggu dan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen (hipoksia).

Anak yang mengalami hipoksia dapat dilihat dari gejala dan tanda-tandanya yaitu sesak napas atau kesulitan bernapas, napas cepat, muncul cekungan di dada bagian bawah saat anak bernapas, rewel, tidak bisa makan dan minum, bahkan bisa muntah, dan tidak sadarkan diri.

Bagaimana mengetahui anak terkena pneumonia?

Pneumonia pada anak dapat dideteksi secara baik dengan gejala-gejalanya, yaitu jika anak menunjukkan gejala batuk, demam, napas menjadi cepat, tampak kesulitan menarik napas, atau tampak tarikan dinding dada saat bernapas, maka harus diwaspadai pneumonia dan segera bawa ke Fasilitas Kesehatan terdekat. Jika dapat ditangani oleh Tenaga Kesehatan dengan segera, maka umumnya akan menunjukkan respon yang baik dan bisa sembuh.

Apakah pneumonia pada anak bisa dicegah?

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah pneumonia pada anak yaitu selalu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, nutrisi sehat dan seimbang, menjaga baik kebersihan diri maupun lingkungan.

Hindarkan anak dari polusi terutama asap rokok, asap knalpot, dan lingkungan yang kotor lainnya. Tingkatkan imunitas tubuh anak dengan makanan-makanan yang bergizi tinggi, pantau pertumbuhan dan perkembangannya.

Satu langkah pencegahan lainnya yang tak kalah penting yakni melengkapi jadwal imunisasi anak! Dengan imunisasi yang lengkap, pneumonia pada anak dapat dicegah.

Siapa yang direkomendasikan mendapat vaksin PCV?

Vaksin PCV direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun.

Selain itu, vaksin ini juga direkomendasikan untuk diberikan kepada orang dewasa yang berisiko tinggi terkena infeksi bakteri pneumokokus, seperti orang dewasa berusia 65 tahun ke atas dan orang dewasa dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, paru-paru, atau diabetes.

Vaksin PCV diberikan dalam 3 dosis, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Lalu dosis booster diberikan pada usia 12-15 bulan. Vaksin ini diberikan melalui suntikan di bawah kulit.

Pastikan juga Si Kecil sudah mendapatkan vaksin PCV untuk melindungi diri secara maksimal dari penyakit pneumonia. Segera lakukan reservasi layanan suntik vaksin di Primecare Clinic cabang terdekat. #MulaidariKamu

Primecare Clinic

Cabang Tebet
(Informasi dan pendaftaran: 0811-8906-625)

Cabang Panglima Polim
(Informasi dan pendaftaran: 0811-1958-188)

Cabang Samarinda
(Informasi dan pendaftaran: 0811-5503-567)

Keyword pencarian:
vaksin PCV, pneumokokus, meningitis, pneumonia, imunisasi, jadwal vaksin anak

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.