Persiapan Kesehatan Calon Jemaah Haji: Vaksin Meningitis
Perjalanan haji merupakan salah satu ibadah yang memerlukan kesehatan optimal. Maka dari itu, penting bagi para calon jemaah haji untuk melakukan persiapan kesehatan. Termasuk salah satunya suntik vaksin meningitis.
Seperti diketahui, mayoritas calon jemaah haji adalah lansia yang rentan tertular penyakit atau mengalami kekambuhan penyakit sesuai riwayat masing-masing.
Jika diabaikan, kondisi ini dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan beribadah di Tanah Suci.
Persiapan kesehatan calon jemaah haji
Dikutip dari laman Kemenkes RI, beberapa persiapan penting tersebut antara lain:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rinci (sebaiknya ke dokter yang biasa dikunjungi atau ke dokter terdekat, agar dapat dideteksi kemungkinan penyakit dan masih ada waktu untuk mengatasinya
- Memastikan ada persiapan obat selama di Tanah Suci jika mempunyai penyakit kronik yang memerlukan konsumsi obat secara teratur
- Meminta surat keterangan dari dokter yang biasa menangani/merawat jika memang ada masalah kesehatan, untuk diserahkan ke dokter kloter
- Jika dari sekarang sudah tahu siapa dokter kloter/dokter rombongan, maka sebaiknya dari sekarang dibicarakan dengan dokter tersebut tentang masalah kesehatan calon jamaah, dengan membawa surat dari dokter yang biasa merawat jamaah tersebut
- Lakukan olah raga teratur, setidaknya jalan kaki, 3 atau 4 kali per minggu.
- Bila akan berangkat bersama orang tua/orang lanjut usia, apalagi yang memang sudah sakit, maka persiapan lebih rinci harus sudah disiapkan dari sekarang, termasuk pengetahuan tentang menyewa kursi roda, kemungkinan ikut safari wukuf dan lain sebagainya.
- Suntik vaksin meningitis
Apa pentingnya vaksin meningitis untuk calon jemaah haji?
Seperti disebutkan sebelumnya, meningitis dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk salah satunya bakteri yakni bakteri Streptococcus pneumoniae, yang dapat menyebabkan meningitis pneumokokus atau dikenal juga sebagai ‘meningokokus’.
Selain menyebabkan meningitis, infeksi bakteri tersebut juga dapat menyebabkan meningococcal septicemia. Gejalanya termasuk demam, menggigil, nyeri sendi/otot berat, muntah, diare, ruam pendarahan, syok, penurunan kesadaran, bahkan kegagalan multiorgan.
Perburukan gejala dapat berlangsung dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian. Kematian akibat meningitis terjadi sekitar 5-10% pada 24-48 jam pertama setelah munculnya gejala.
Perlu diketahui bahwa risiko penularan meningokokus akan meningkat pada lingkungan yang padat seperti asrama atau perkemahan. Maka dari itu, berkumpulnya banyak orang dari daerah yang berbeda, misal pada saat pelaksanaan haji ataupun umrah, turut dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi.
Wilayah Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, juga termasuk negara yang endemis penyakit meningokokus. Dengan demikian, sebagai tindakan pencegahan maka setiap warga negara Indonesia yang ingin pergi ke Arab Saudi perlu vaksin meningitis.
Paket vaksinasi meningitis di Primecare Clinic, sudah dapat ‘Buku Kuning’!
International Certificate of Vaccination (ICV) atau yang juga lebih dikenal sebagai ‘buku kuning’, diberikan setelah seseorang mendapatkan suntik vaksin meningitis. Hal ini bisa didapatkan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) maupun di RS/klinik yang sudah ditunjuk oleh pemerintah untuk bisa menerbitkan ICV.
Ingat, tidak semua fasilitas kesehatan dapat mengeluarkan sertifikat tersebut dan penerbitan resminya pun diatur oleh pemerintah.
Saat ini, Primecare Clinic menyediakan vaksin meningitis dengan harga spesial. Dalam paket ini sudah sekaligus mendapatkan penerbitan ICV alias buku kuning secara resmi.
Tunggu apa lagi? Yuk tingkatkan imun dan lengkapi vaksinasimu bersama keluarga sekarang juga bersama Primecare Clinic!
Informasi dan pendaftaran:
Cabang Panglima Polim 0811-1958-188
Cabang Tebet 0811-8906-625
Cabang Samarinda 0811-5503-567
Keyword pencarian:
vaksin meningitis, meningitis, dbd, demam berdarah dengue, vaksin dengue, dengue jakarta