Jadwal Imunisasi Anak 1-3 Tahun, Termasuk Vaksin Flu dan PCV!

Imunisasi merupakan salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan anak, terutama di usia 1-3 tahun. Beberapa daftar vaksin penting termasuk seperti vaksin flu (influenza) dan vaksin PCV.
Menurut Kemenkes RI, pemberian imunisasi yang terlambat atau tidak lengkap dapat menjadi salah satu hambatan dalam upaya meningkatkan kekebalan anak. Jika ada yang terlambat, jadwal imunisasi pun harus dikejar.
Dengan imunisasi, dilakukan upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Dengan demikian, apabila suatu saat anak terpapar sumber penyakit tersebut, maka ia tidak akan sakit berat alias hanya mengalami gejala ringan saja.
Jadwal vaksin untuk anak usia 1-3 tahun
Setiap vaksin memiliki manfaatnya untuk mencegah penyakit masing-masing. Terutama untuk mencegah anak mengalami infeksi virus dan bakteri.
Dari setiap jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa di antaranya adalah vaksin penguat (booster).
Berikut beberapa jenis vaksin yang perlu didapat oleh anak usia 1-3 tahun:
1. Hepatitis B
Sesuai namanya, vaksin hepatitis B bermanfaat untuk mencegah penyakit hepatitis. Vaksin ini diberikan lewat suntikan sebelum bayi berusia 24 jam, setelah didahului dengan pemberian suntikan vitamin K 30 menit sebelumnya.
Vaksin primer hepatitis B diberikan dalam 4 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 0 bulan, kemudian di usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Kemudian di usia 18 bulan, vaksin hepatitis B diberikan sebagai booster.
2. Polio
Vaksin ini diberikan untuk mencegah penyakit polio, yakni dalam 4 dosis dan perlu dilengkapi sebelum anak berusia 4 bulan.
Nantinya saat anak menginjak usia 18 bulan, imunisasi polio kembali dilakukan sebagai booster.
3. DTP
Vaksin DTP mampu mencegah 3 penyakit, yaitu Difteri, Tetanus, dan Pertusis (batuk rejan). Pemberian dosis pertama pada usia 2-4 bulan dengan jeda 1 bulan setiap dosisnya.
Booster untuk vaksin DTP dilakukan dua kali. Pertama pada usia 18 bulan, nanti berikutnya di usia 5 hingga 7 tahun.
4. Hib
Vaksin ini dapat melindungi tubuh anak dari infeksi bakteri Haemophilus influenzae type B (HiB) yang menyebabkan berbagai jenis penyakit. Diberikan dalam 3 dosis, yang pertama diberikan pada usia 2 bulan, kemudian di usia 3 bulan dan 4 bulan. Berikutnya dosis booster diberikan di usia 18 bulan.
5. PCV
Vaksin PCV atau Pneumococcal Conjugate Vaccine digunakan untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus, yaitu jenis bakteri penyebab penyakit pneumonia dan meningitis.
Vaksin primer ini diberikan pada usia 1 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Kemudian untuk booster dapat diberikan pada usia 12 hingga 15 bulan.
6. Influenza
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar bayi berusia 6 bulan ke atas menerima vaksin influenza rutin tahunan, seperti halnya anak-anak yang usianya lebih tua dan orang dewasa.
CDC menyatakan bahwa vaksinasi dapat mengurangi kemungkinan terkena influenza hingga 60 persen pada populasi umum, termasuk bayi.
Sistem imun bayi lemah dan masih berkembang, sehingga mereka jadi lebih rentan terhadap komplikasi flu seperti pneumonia dan dehidrasi.
7. MR/MMR
Vaksin MR/MMR bermanfaat untuk mencegah penyakit campak (measles), gondongan (mumps), dan campak jerman (rubella). Ketiganya disebabkan oleh kelompok virus yang sama.
Vaksin MR diberikan pada usia 9 bulan. Berikutnya di usia 15 hingga 18 bulan, imunisasi booster dapat diberikan.
8. Varisela
Vaksin varisela bermanfaat untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh kelompok virus varicella. Vaksin ini diberikan sebanyak dua dosis, yakni mulai usia 12-18 bulan.
Pada usia 1 hingga 12 tahun vaksin diberikan dua dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan.
9. Hepatitis A
Vaksin ini digunakan untuk membantu mencegah hepatitis A. Imunisasi dilakukan dalam 2 dosis lewat suntikan intramuskular pada saat anak berusia 1 tahun, dengan interval 6-18 bulan.
10. Japanese Encephalitis (JE)
Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus).
Dosis pertama vaksin JE diberikan pada usia 9 bulan, lalu booster (untuk yang tinggal di daerah endemis) diberikan 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang.
11. Tifoid
Vaksin tifoid digunakan untuk mencegah penyakit tifus atau demam tifoid. Penyakit ini termasuk mudah menular, terutama melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Vaksin diberikan mulai usia 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.
Bagaimana jika terlewat jadwal imunisasi anak?
Apabila anak terlewat jadwal imunisasi alias belum mendapatkan vaksin seperti seharusnya, maka dapat dikejar atau catch up.
Segera lakukan konsultasi dengan dokter, untuk mengetahui jadwal kejar vaksinasi sesuai kebutuhan dan usia anak. Tiap vaksin memiliki jadwal dan anjuran usia yang berbeda.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi kesehatan anak dan seluruh catatan jadwal vaksinnya, dokter dapat memberikan saran jadwal imunisasi susulan.
Lakukan konsultasi dan vaksinasi anak yang nyaman serta aman hanya di Primecare Clinic. Segera amankan jadwalnya sekarang, demi kesehatan masa depan Si Kecil.