Hipertensi pada Lansia, Apa yang Perlu Diwaspadai?

grandfather-hand-use-digital-measuring-blood-pressure-home-with-portable-device-checking-grandmotherasian-couple-checking-blood-pressure-home.jpg

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum terjadi, bukan cuma pada orang dewasa muda tapi juga di kalangan lanjut usia atau lansia. Apa yang perlu diwaspadai terkait kasus hipertensi pada lansia?

Tekanan darah sebenarnya bisa bervariasi setiap waktu bergantung dari banyak hal, mulai dari aktivitas apa yang dilakukan, makanan yang dikonsumsi, waktu pengukurannya, hingga usia.

Biasanya semakin bertambah usia, tekanan darah cenderung akan semakin meningkat. Oleh karena itu, seiring pertambahan usia, risiko seseorang untuk mengalami hipertensi pun semakin tinggi.

Penyebab hipertensi pada lansia pun masih menjadi perdebatan dan belum diketahui secara pasti

Namun, para ahli meyakini bahwa pertambahan usia berpotensi menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Pengerasan tersebut mengurangi kelenturan pembuluh darah, sehingga hipertensi pada lansia pun lebih mungkin terjadi.

Gejala hipertensi pada lansia

Tekanan darah tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala tertentu, termasuk pada lansia. Dengan kata lain, hipertensi pada lansia tidak selalu menimbulkan gejala yang khas.

Namun ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai, termasuk sesak napas, napas yang pendek, atau mudah kelelahan saat melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada kasus hipertensi lansia yakni sakit kepala, nyeri dada, penglihatan buram, detak jantung yang tidak teratur, dan/atau kesulitan bernapas.

Apa yang perlu diwaspadai dari hipertensi pada lansia?

Tak boleh dianggap sepele, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko lansia terserang stroke pada kemudian hari. Kondisi ini juga meningkatkan risiko komplikasi lain seperti kerusakan ginjal, serangan jantung, gagal jantung, dan lain-lain.

Tekanan darah tinggi juga bisa berisiko memengaruhi kemampuan untuk berpikir dan mengingat. Salah satu hal yang mungkin terjadi pada kondisi ini, yaitu demensia.

Demensia menyebabkan seseorang kehilangan memori, merasa kebingungan, perubahan suasana hati dan kepribadian, dan kesulitan menjalankan kehidupan yang normal dalam kesehariannya.

Perawatan lansia dengan hipertensi

Selain konsultasi ke dokter dan menjalani pengobatan sesuai anjuran yang diberikan, ada beberapa perawatan hipertensi lansia yang dapat dilakukan di rumah yaitu:

1. Batasi jumlah asupan garam

Untuk mencegah kenaikan tekanan darah, lansia disarankan untuk membatasi jumlah asupan sodium atau garam harian.

Selain itu, lansia juga sebaiknya tidak terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan yang melalui banyak proses pengolahan, seperti makanan beku dan kalengan.

Jenis-jenis makanan tersebut umumnya mengandung tinggi garam dan rendah nutrisi.

2. Perbanyak makanan tinggi serat

Demi kesehatan, lansia perlu memperbanyak konsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa serat bisa menurunkan tekanan darah.

Sumber serat dapat diperoleh dari buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

3. Cek tekanan darah secara berkala

Jangan sepelekan pentingnya rutin memeriksakan tekanan darah sesuai anjuran dokter. Meski tidak ada gejala khusus atau keluhan tertentu, cek tekanan darah secara berkala perlu dilakukan untuk memantau perkembangan maupun risiko komplikasi.

4. Rutin olahraga ringan

Selain mengatasi stres, berolahraga secara rutin juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Lansia pun dianjurkan untuk melakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit sehari.

Tidak perlu lantas melakukan olahraga yang terlalu berat atau sulit, pilih jenis aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan lansia. Misalnya seperti jalan santai, yoga, atau berenang.

Untuk alasan keamanan, dianjurkan agar lansia selalu didampingi saat berolahraga. Agar lebih aman, mintalah saran kepada dokter tentang olahraga yang sesuai kondisi lansia.

5. Pastikan konsumsi obat sesuai anjuran

Jika diberikan resep obat oleh dokter, pastikan lansia mengonsumsinya dengan teratur dan tepat waktu. Selain itu, keluarga juga perlu mengikuti tata cara pemberian obat sesuai anjuran dokter.

Jangan menghentikan konsumsi atau mengubah jenis obat-obatan yang telah diberikan dokter tanpa berkonsultasi lebih dulu.

Cek kesehatan lansia terlengkap hanya di Primecare Clinic

Seiring bertambahnya usia, tubuh lansia mengalami berbagai perubahan yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala menjadi sangat penting untuk mendeteksi dini berbagai masalah medis yang mungkin timbul, termasuk hipertensi.

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.