Fimosis pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

medium-shot-sad-kid-sitting-couch.jpg

Kasus fimosis pada anak termasuk cukup umum terjadi, terutama pada anak laki-laki yang belum disunat. Nah, apa saja gejala, penyebab, dan bagaimana cara mengatasinya?

Dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), fimosis merupakan kondisi yang normal terjadi pada anak laki-laki. Meski begitu, fimosis perlu mendapat perhatian khusus dan segera apabila sudah sampai menimbulkan gangguan bagi anak. Termasuk seperti nyeri, bengkak, kemerahan, serta sulit buang air kecil.

Fimosis yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak merupakan jenis fimosis fisiologis, yaitu kondisi pelepasan kulit yang belum sempurna. Biasanya kondisi ini akan berangsur terbuka seiring dengan bertambahnya usia anak.

Gejala fimosis pada anak

Dikutip dari Medical News Today, fimosis sebenarnya tidak selalu menimbulkan gejala. Tapi jika kondisinya sudah cukup parah maka dapat memicu peradangan, dengan gejala seperti demam, penis kemerahan, nyeri, atau bengkak.

Fimosis pun dapat menyebabkan radang penis yang disebut sebagai balanitis, atau radang kelenjar dan kulup yang disebut sebagai balanoposthitis. Kondisi ini keduanya cenderung disebabkan oleh kebersihan yang buruk.

Gejala balanitis meliputi nyeri, gatal, kemerahan, bengkak, penumpukan cairan kental dari penis, serta nyeri saat buang air kecil.

Penyebab fimosis pada anak

Seperti informasi di atas, fimosis termasuk umum dialami oleh anak yang belum disunat. Ini karena kulup selaput pembungkus kepala penisnya masih menutupi lubang untuk buang air kecil.

Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko fimosis yang perlu diperhatikan orang tua di antaranya:

  • Psoriasis: Kondisi kulit ini menyebabkan bercak kulit menjadi merah, bersisik, dan berkerak.
  • Eksim: Kondisi jangka panjang yang menyebabkan kulit menjadi gatal, merah, kering, dan pecah-pecah.
  • Lichen planus: Ruam gatal yang dapat memengaruhi area tubuh yang berbeda.

Pengobatan fimosis, perlu langsung sunat?

Pengobatan untuk fimosis pada anak sebenarnya bergantung pada gejala yang terjadi. Orang tua disarankan untuk membersihkan penis anak setiap hari dengan air hangat. Jangan lupa keringkan dengan lembut sebelum dipakaikan popok atau celana.

Hindari penggunaan sabun berbahan keras pada area kelamin, terutama jika ia memiliki riwayat masalah kesehatan kulit.

Dalam kasus tertentu, dokter juga dapat meresepkan obat antibiotik atau krim steroid untuk membantu ‘melembutkan’ kulit kulup supaya lebih mudah ditarik kembali.

Perlukah langsung sunat? Dikutip dari Healthline, dalam kasus yang lebih serius, sunat bisa saja perlu langsung dilakukan. Sunat juga mungkin diperlukan jika anak mengalami balanitis berulang, infeksi saluran kemih, atau infeksi lainnya.

Lakukan konsultasi segera dengan dokter spesialis anak untuk mengetahui pengobatan tepat fimosis pada Si Kecil. Jika perlu dilakukan sunat, kini sudah tersedia layanan sunat di Primecare Clinic Tebet.

Untuk informasi dan perjanjian, segera hubungi:

Primecare Clinic Tebet (0811 8906 625)

*Wajib perjanjian H-3 s/d H-1
*Ada sertifikat sunat

Keyword pencarian:
fimosis, fimosis anak, sunat, klinik sunat, klinik sunat anak, khitan, sunat anak, manfaat sunat

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.