Diabetes pada Kehamilan: Penyebab dan Pengobatannya

pregnant-woman-standing-by-window-looking-photo.jpg

Diabetes pada kehamilan (diabetes gestasional) merupakan salah satu kondisi yang perlu diwaspadai. Jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan dokter jika curiga memiliki kondisi ini.

Prevalensi wanita yang didiagnosis diabetes meningkat sepanjang tahunnya. Dengan meningkatnya prevalensi diabetes tipe 2 secara umum dan khususnya lagi pada orang usia muda, angka kejadian diabetes dalam kehamilan pun turut meningkat.

Faktanya, diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi selama kehamilan.

Sampai saat ini, penyebab diabetes pada ibu hamil belum diketahui secara pasti. Namun yang pasti, kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin selama masa kehamilan.

Faktor risiko diabetes pada kehamilan

Beberapa faktor risiko terjadinya diabetes, baik sebelum terjadinya kehamilan ataupun saat hamil adalah sebagai berikut:

  • Usia >30 tahun
  • Obesitas
  • Polycystic ovary syndrome (PCOS)
  • Kehamilan dengan riwayat intoleransi glukosa, bayi lahir dengan berat >4000 gram, bayi lahir dengan cacat bawaan, riwayat preeklampsia, serta riwayat abortus
  • Faktor riwayat keluarga dengan diabetes

Komplikasi diabetes pada kehamilan

Diabetes pada kehamilan memiliki dampak yang kuat pada ibu dan janin. Wanita hamil dengan diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pre-eklampsia dan kebutuhan untuk melahirkan dengan operasi caesar.

Risiko seperti komplikasi kehamilan dan bayi seperti persalinan prematur, cairan ketuban berlebih, bayi besar, perawatan di unit intensif neonatal, sindrom gangguan pernapasan neonatal, hipoglikemia janin, dan hyperbilirubinemia pun turut meningkat.

Selain risiko terkait kehamilan, wanita yang didiagnosis dengan diabetes gestasional memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Kapan perlu cek gula darah?

Berdasarkan pedoman American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), semua wanita hamil harus skrining diabetes gestasional menggunakan riwayat, faktor risiko klinis, atau tes skrining gula darah.

Skrining biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu. Skrining dini dianjurkan pada wanita dengan faktor risiko (riwayat diabetes gestasional, gangguan metabolisme glukosa yang diketahui, atau obesitas [indeks massa tubuh 30 atau lebih]).

Jika hasil skrining awal negatif, skrining harus diulang pada usia kehamilan 24 hingga 28 minggu.

Perawatan dan pengobatan diabetes saat hamil

Pengobatan diabetes saat hamil utamanya dapat dilakukan dengan pola hidup sehat, termasuk rutin olahraga, diet hingga mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Rutin olahraga

Rutin olahraga setidaknya 30 menit per hari dapat membantu menurunkan kadar gula darah selama kehamilan. Khusus ibu hamil, jangan lupa konsultasi dulu untuk mengetahui jenis olahraga yang sesuai kemampuan dan kebutuhan agar manfaatnya optimal bagi tubuh.

2. Atur pola makan

Punya riwayat kadar gula darah tinggi selama masa kehamilan, maka jangan lupa untuk mengatur pola makan sebaik mungkin. Pilih asupan seperti buah, sayur, biji-bijian dan kacang-kacangan. Batasi konsumsi lemak jenuh dan gula tinggi.

3. Obat-obatan jika diperlukan

Jika memang diperlukan, biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa jenis obat. Dokter juga dapat merekomendasikan prosedur suntik insulin untuk mengontrol kadar gula darah.

Demikian penjelasan mengenai apa itu diabetes pada kehamilan alias diabetes gestasional. Untuk mencegah timbulnya komplikasi selama masa kehamilan, sangat disarankan bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.

Ibu hamil dengan diabetes masih mungkin untuk melahirkan normal jika gula darah terkontrol dan tidak ada komplikasi yang terjadi pada ibu dan janin. Segera jadwalkan konsultasimu hanya di Primecare Clinic!

Keyword pencarian:
diabetes, screening diabetes, gula darah, diabetes melitus, klinik diabetes

 

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2022. All rights reserved.