Dampak Diabetes Gestasional bagi Tumbuh Kembang Janin

Dalam proses kehamilan, kesehatan ibu memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang janin, termasuk adanya risiko terhadap gangguan seperti diabetes gestasional.
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang muncul selama masa kehamilan, umumnya pada trimester kedua atau ketiga. Gejalanya ditandai dengan kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, padahal mungkin sebelum kehamilan tidak pernah demikian.
Tak boleh disepelekan, jika tidak dikelola dengan baik, gula darah tinggi dapat berdampak serius pada kesehatan ibu. Bahkan baik dalam jangka pendek maupun panjang, bisa juga berdampak bagi tumbuh kembang janin.
Apa itu diabetes gestasional?
Diabetes gestasional merupakan kondisi gula darah lebih tinggi selama kehamilan, yang terjadi karena perubahan hormon.
Adanya perubahan hormon selama kehamilan ini menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif, sehingga kadar gula dalam darah meningkat.
Walaupun diabetes gestasional biasanya membaik setelah persalinan, kondisi ini memerlukan perhatian serius karena risiko komplikasi yang bisa memengaruhi perkembangan janin.
Apa dampak diabetes gestasional terhadap tumbuh kembang janin?
Berikut beberapa dampak diabetes gestasional yang dapat terjadi bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan:
1. Berat badan lahir berlebihan
Diabetes gestasional meningkatkan risiko makrosomia, yakni kondisi di mana bayi memiliki berat badan berlebih atau lebih dari 4.000 gram.
Ini terjadi karena kadar gula darah ibu yang tinggi, sehingga janin menerima glukosa berlebih melalui plasenta.
Jika berat badan bayi sudah berlebihan sejak dalam kandungan, maka risikonya dapat menyebabkan kesulitan saat persalinan, meningkatkan risiko kelahiran dengan bantuan alat, bahkan cedera pada bayi seperti dislokasi bahu.
2. Hipoglikemia neonatal
Setelah lahir, bayi yang terbiasa dengan kadar insulin tinggi dalam tubuhnya bisa mengalami hipoglikemia (gula darah rendah) karena pasokan glukosa dari ibu terhenti.
3. Risiko gangguan pernapasan
Bayi dari ibu dengan diabetes gestasional juga berisiko mengalami sindrom gangguan pernapasan meskipun lahir cukup bulan.
Penyebabnya, kadar insulin yang tinggi dapat menghambat produksi surfaktan, zat penting yang membantu paru-paru bayi tetap terbuka setelah lahir. Dalam kondisi demikian, bayi mungkin mengalami kesulitan bernapas dan membutuhkan perawatan intensif.
4. Kelahiran prematur
Kelahiran prematur dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti gangguan perkembangan paru-paru, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh bayi.
5. Risiko kematian perinatal
Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan risiko kematian janin dalam kandungan (stillbirth), atau bahkan kematian bayi segera setelah lahir.
Selain itu, bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas di masa kanak-kanak dan diabetes tipe 2 saat dewasa.
Mengapa diabetes gestasional bisa memengaruhi janin?
Selama di dalam kandungan, tumbuh kembang dan asupan nutrisi janin sangat bergantung pada ibu. Termasuk dalam pemberian glukosa, yang terjadi dari darah ibu masuk ke dalam darah janin melalui plasenta.
Apabila kadar gula darah ibu terlalu tinggi, janin akan mengalami hiperglikemia.
Untuk mengatasi kelebihan glukosa ini, biasanya pankreas janin memproduksi lebih banyak insulin. Namun insulin ini tidak hanya mengatur gula darah, tapi juga berperan sebagai hormon pertumbuhan.
Akibatnya, janin berisiko tumbuh lebih besar dari biasanya. Bahkan hal ini juga berdampak pada masalah perkembangan organ, terutama paru-paru.
Ketidakseimbangan glukosa dan insulin juga dapat memengaruhi pembentukan jaringan otak, sistem saraf, dan metabolisme tubuh bayi dalam jangka panjang.
Pengobatan diabetes gestasional
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola dan mengurangi risiko terhadap janin, antara lain:
- Kontrol gula darah secara secara berkala
- Menerapkan pola hidup sehat, termasuk dengan diet sehat, olahraga teratur, dan menggunakan insulin sesuai anjuran dokter (jika perlu).
- Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan untuk memantau pertumbuhan janin dan kondisi kesehatan ibu.
- Diskusi dengan dokter mengenai metode persalinan yang aman jika bayi diprediksi besar.
Jaga gula darah terkontrol, ibu dan janin sehat
Diabetes gestasional merupakan kondisi yang dapat membawa berbagai dampak serius terhadap tumbuh kembang janin, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dengan deteksi dini dan pengelolaan yang tepat selama kehamilan, risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Maka dari itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk rutin melakukan kontrol kehamilan dan menerapkan gaya hidup sehat demi masa depan yang lebih baik. Konsultasikan kesehatan kehamilan Anda hanya di Primecare Clinic.