Cara Mengobati Pneumonia pada Anak-anak

boy-is-sneezing-into-tissue-feeling-sick-blue-wall.jpg

Pneumonia pada anak dapat terjadi akibat infeksi bakteri, virus atau jamur. Meski termasuk kondisi yang umum terjadi, tapi penyakit ini tak boleh disepelekan. Nah, bagaimana cara mengobatinya?

Dikutip dari Kids Health, pneumonia adalah infeksi pada paru-paru. Jika biasanya kantung kecil di paru-paru berisi udara, maka pada anak dengan pneumonia kantung ini terisi cairan lain. Hal ini membuat anak jadi sesak napas dan sulit terjadi pertukaran oksigen.

Cairan yang ada dalam kantung udara tersebut muncul akibat proses peradangan yang umumnya dicetuskan oleh infeksi. Pneumonia biasanya lebih sering terjadi pada usia kurang dari 5 tahun.

Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian anak

World Health Organization (WHO) melaporkan sebanyak 14 persen kematian anak usia balita disebabkan oleh pneumonia.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi pneumonia pada balita di Indonesia adalah 2,1 persen dengan prevalensi tertinggi pada kelompok anak usia 12-23 bulan.

Penyebab pneumonia

Penyebab pneumonia paling sering merupakan bakteri atau virus. Beberapa bakteri dan virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi.

Bakteri dan virus umum yang dapat menyebabkan pneumonia di antaranya Streptococcus pneumoniae, streptococcus, Respiratory Syncytial Virus (RSV), virus parainfluenza, virus influenza dan adenovirus.

Sementara itu, faktor risiko terjadinya pneumonia pada anak antara lain adalah imunitas rendah (misalnya akibat gizi kurang, gizi buruk, atau tidak mendapatkan ASI eksklusif), ada penyakit penyerta (misalnya HIV dan campak), paparan polusi udara seperti asap rokok, serta imunisasi yang tidak lengkap.

Gejala pneumonia

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa pneumonia dapat dideteksi dengan melihat gejala-gejalanya.

Misalnya jika anak menunjukkan gejala batuk, demam, napas menjadi cepat, tampak kesulitan menarik napas, atau tampak tarikan dinding dada saat bernapas, maka harus diwaspadai pneumonia dan segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Sesuai panduan WHO, batas napas cepat pada anak yaitu bila frekuensi pernapasan dalam 1 menit lebih dari sama dengan 60 kali untuk anak usia <2 bulan, lebih dari sama dengan 50 kali per menit untuk anak 2-11 bulan, dan lebih dari sama dengan 40 kali per menit untuk anak usia 1-5 tahun.

Cara mengobati pneumonia pada anak

Untuk mengobati pneumonia pada anak, perlu diketahui terlebih dahulu apa pemicunya. Dokter dapat meminta untuk dilakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu, seperti tes darah, rontgen dada, tes sputum, CT scan dada, atau juga bronkoskopi.

Pilihan tes ini dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing anak. Dokter akan melihat dari gejala dan riwayat kesehatan anak.

Apabila memang benar ditemukan ada pneumonia, beberapa pengobatan dapat segera dilakukan. Salah satunya seperti pemberian antibiotik untuk pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Untuk pneumonia ringan, perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala di antaranya:

  • Banyak istirahat
  • Memenuhi kebutuhan cairan
  • Pemberian obat sesuai gejala, seperti obat demam atau obat batuk

Meski begitu, ada beberapa kondisi di mana anak perlu mendapatkan perawatan khusus di rumah sakit, terutama jika ada masalah pernapasan yang parah.
Terapi perawatan di rumah sakit misalnya:

  • Pemberian antibiotik secara IV (intravena) atau melalui mulut (oral) untuk pneumonia akibat bakteri
  • Rutin menghilangkan lendir dari dalam hidung dan mulut
  • Terapi oksigen

Adakah pantangan makanan untuk anak dengan pneumonia?

Ya, ada beberapa pantangan makanan yang penting dipatuhi untuk anak dengan kasus pneumonia. Salah satunya hindari makanan tinggi garam.

Konsumsi makanan tinggi garam dapat menahan cairan dalam tubuh yang berujung pada masalah pernapasan.

Hindari juga berlebihan mengonsumsi gorengan karena berisiko menyebabkan penambahan berat badan dan memicu tekanan berlebih pada paru-paru.

Konsultasi pneumonia pada anak di Primecare Clinic

Jangan tunda untuk segera konsultasi ke Dokter Spesialis Anak di Primecare Clinic jika menemukan ciri-ciri pneumonia pada anak.

Diagnosis dan pengobatan tepat akan membantu menurunkan risiko penyebaran komplikasi. Tetap jaga kebersihan udara dan lingkungan, serta pastikan bayi tidak terpapar oleh asap rokok.

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.