Waspadai Cacar Monyet: Penyebab, Gejala dan Pencegahan

skin-allergy-person-s-arm.jpg

Baru-baru ini penemuan jumlah kasus cacar monyet (monkeypox), tepatnya di Jakarta, semakin meningkat. Per Selasa (24/10/2023), Kemenkes RI menyebut ada 7 kasus terkonfirmasi yang sudah ditemukan.

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Penularan cacar monyet

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Selain itu, virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.

Virus menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.

Penyebaran pun dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi atau dengan bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian.

Penyakit ini ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan saat melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Gejala cacar monyet

Pada manusia, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari, tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

Berikut beberapa gejala dan tanda yang perlu diwaspadai:

  • Sakit kepala
  • Demam akut >38,5 derajat Celcius
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
  • Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Langkah pencegahan

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus monkeypox, yakni meliputi:

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar terjadi)
  • Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi
  • Cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi

Jangan lupa optimalkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk dengan istirahat, mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi serta menjaga pola makan sehat.

Jika kamu curiga mengalami gejala yang mengarah pada cacar monyet dan membutuhkan penanganan terbaik, segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin di Primecare Clinic cabang terdekat lokasimu.

Jadwal praktik dokter
Poliklinik Kulit & Kelamin Primecare Clinic

Cabang Tebet
(Informasi dan pendaftaran: 0811-8906-625)

dr. Keni Istasaputri, Sp.KK
Senin 14.00 – selesai
Jumat 09.00 – selesai (harus dengan perjanjian)

Cabang Panglima Polim
(Informasi dan pendaftaran: 0811-1958-188)

dr. Made Narindra, Sp.KK
Senin, Selasa, Kamis, Sabtu 16.00-18.00 (harus dengan perjanjian).

Cabang Samarinda
(Informasi dan pendaftaran: 0811-5503-567)

dr. Maya Milani, Sp.KK
Senin s/d Sabtu 10.00 – selesai

*(Dokter Spesialis dengan Perjanjian)
**Libur pada hari besar dan tanggal merah

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.