Bayi Kuning, Berbahayakah dan Bagaimana Pengobatannya?

Apakah Si Kecil pernah mengalami perubahan warna kulit menjadi kuning dalam beberapa hari pertama kehidupannya? Cari tahu penyebab bayi kuning, lalu bagaimana pengobatan tepatnya dalam ulasan berikut ini!
Bayi kuning dikenal juga dengan sebutan medis ikterus neonatorum. Meskipun sering kali tidak berbahaya, kondisi ini tetap memerlukan perhatian dan pemantauan, karena dalam beberapa kasus juga bisa berkembang menjadi masalah serius.
Apa Itu Bayi Kuning?
Perubahan warna kulit kuning pada bayi dapat terjadi akibat penumpukan bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah zat kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah.
Pada orang dewasa, organ hati sudah mampu secara mandiri bekerja efektif untuk mengolah bilirubin dan mengeluarkannya melalui urine atau feses. Namun pada bayi, khususnya bayi baru lahir dan/atau prematur, hati mereka masih belum sepenuhnya matang.
Hal ini membuat bilirubin jadi menumpuk dan menyebabkan kulit serta bagian putih mata (sklera) bayi terlihat kekuningan.
Faktor Penyebab
Ada beberapa faktor penyebab kondisi ini, antara lain:
1. Ikterus fisiologis
Ini adalah penyebab paling umum dan normal. Biasanya muncul pada hari ke-2 hingga ke-5 setelah lahir dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu.
2. Lahir prematur
Bayi yang lahir sebelum waktunya lebih rentan mengalami kuning, karena organ hatinya belum cukup matang untuk memproses bilirubin secara efektif.
3. Kurang mendapatkan ASI (breastfeeding jaundice)
Bayi yang kurang mendapatkan ASI cukup dalam beberapa hari pertama bisa mengalami dehidrasi ringan yang meningkatkan kadar bilirubin.
4. Inkompatibilitas golongan darah
Jika golongan darah ibu dan bayi tidak cocok (misalnya ibu bergolongan darah O dan bayi A atau B), antibodi ibu bisa menyerang sel darah merah bayi. Hal ini menyebabkan pecahnya sel darah merah lebih cepat dan meningkatkan produksi bilirubin.
5. Infeksi atau kelainan metabolik
Beberapa kondisi medis, seperti infeksi atau masalah enzim, juga dapat menyebabkan bayi kuning.
Apakah Bayi Kuning Berbahaya?
Dalam sebagian besar kasus, kondisi ini sebenarnya termasuk kondisi ringan dan tidak berbahaya. Namun, jika kadar bilirubin sangat tinggi, dapat menyebabkan komplikasi serius.
Beberapa di antaranya seperti kerusakan otak permanen akibat bilirubin yang menumpuk di otak, gangguan pendengaran, hingga gangguan perkembangan di masa depan.
Oleh sebab itu, penting untuk tetap konsultasi ke dokter spesialis anak dan memantau bayi yang mengalami kuning. Cek rutin juga penting untuk memastikan kadar bilirubin tetap dalam batas aman.
Bagaimana Pengobatannya?
Pengobatan yang dilakukan bergantung pada tingkat keparahan dan kadar bilirubin dalam darah bayi. Beberapa metode penanganan meliputi:
1. Pemberian ASI yang cukup
Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI, jika perlu tingkatkan frekuensi menyusui dari sebelumnya untuk dapat membantu mengeluarkan bilirubin melalui feses dan urine bayi.
2. Fototerapi (Blue Light Therapy)
Jika kadar bilirubin cukup tinggi, bayi mungkin perlu menjalani fototerapi atau blue light therapy. Ini adalah terapi menggunakan cahaya biru khusus yang membantu mengubah bilirubin di bawah kulit menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan tubuh melalui urine.
Bagaimana Cara Kerja Fototerapi?
Bayi diletakkan di bawah lampu khusus (blue light). Nantinya kulit bayi akan menyerap cahaya, yang kemudian mengubah struktur bilirubin sehingga bisa dikeluarkan tanpa perlu diolah terlebih dahulu oleh hati.
Fototerapi adalah metode yang sangat efektif dan aman, serta menjadi standar pengobatan internasional untuk bayi kuning dengan kadar bilirubin tinggi.
Tidak semua bayi kuning memerlukan blue light therapy. Terapi ini umumnya lebih diperlukan jika:
- Kadar bilirubin melebihi ambang batas yang ditetapkan sesuai usia bayi dalam jam.
- Ada faktor risiko tambahan, seperti bayi lahir prematur atau memiliki penyakit lain.
Kapan Bayi Membutuhkan Penanganan Medis?
Jangan tunda untuk membawa bayi diperiksa ke dokter saat mengalami kuning, terutama jika bayi mengalami kondisi-kondisi berikut:
- Kulit kuning muncul sebelum 24 jam setelah lahir
- Warna kuning makin luas dan intens (terlihat hingga ke lengan atau kaki)
- Bayi tampak lesu, malas menyusu, atau mengantuk berlebihan
- Kuning tidak hilang setelah usia 2 minggu (pada bayi cukup bulan) atau 3 minggu (pada bayi prematur)
Dalam kasus demikian, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan bilirubin melalui tes darah untuk menentukan tingkat keparahan.
Layanan fototerapi untuk bayi kuning di Primecare Clinic
Blue light therapy atau fototerapi adalah pengobatan yang sangat efektif dan aman untuk bayi dengan kadar bilirubin tinggi.
Layanan blue light therapy di Primecare Clinic kini sudah dilengkapi dengan fasilitas terbaik, serta didampingi oleh Tim Dokter Spesialis Anak profesional dan terpercaya.