7 Tips Puasa untuk Ibu Menyusui

Memasuki bulan suci Ramadan, tidak sedikit yang bertanya-tanya apakah ibu menyusui boleh puasa. Semua sebenarnya dapat disesuaikan dan bergantung pada kondisi fisik masing-masing. Bagaimana tips puasa untuk ibu menyusui?
Saat berpuasa, seseorang tidak makan dan minum sejak terbit hingga terbenamnya matahari. Aktivitas tersebut biasanya membuat tubuh kehilangan cairan lebih banyak, khususnya pada siang hari.
Apakah ibu menyusui boleh puasa?
Jika masih ragu tentang kondisi kesehatan saat ingin berpuasa, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Apabila memperhatikan asupan nutrisi yang baik serta faktor penting lainnya, ibu menyusui boleh puasa.
Namun apabila ada kekhawatiran atau ada riwayat kesehatan tertentu yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu atau bayi, termasuk produksi ASI, maka ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Yang terpenting, setiap ibu menyusui perlu memahami kondisinya secara individu dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika perlu.
Tips puasa untuk ibu menyusui
Berpuasa ketika menyusui bisa sangat menguras energi, maka dari itu para ibu perlu memperhatikan kesehatannya.
Agar puasa tetap lancar dan tidak mempengaruhi produksi ASI maupun kesehatan ibu dan bayi, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan oleh ibu menyusui:
1. Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu menyusui berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan saran apakah puasa aman atau ada risiko tertentu yang perlu diwaspadai.
Hal ini sangat penting untuk memastikan tidak ada dampak negatif yang dapat memengaruhi produksi ASI atau keseimbangan nutrisi bayi.
2. Cukupi asupan nutrisi saat sahur dan berbuka
Saat berpuasa, tubuh ibu menyusui tetap membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menghasilkan ASI yang berkualitas.
Jadi pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi tinggi saat sahur dan berbuka. Beberapa nutrisi yang perlu dipenuhi di antaranya seperti:
- Karbohidrat kompleks: nasi merah, roti gandum, atau kentang.
- Protein: daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan.
- Lemak: alpukat dan minyak zaitun.
- Serat: sayuran dan buah-buahan.
3. Penuhi jam tidur
Ibu menyusui membutuhkan banyak energi, terutama saat berpuasa. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kualitas tidur dan beristirahat yang cukup.
Hindari bergadang, karena kurang istirahat dapat mengganggu proses pemulihan energi dan produksi ASI yang optimal. Jika memungkinkan, usahakan untuk tidur siang setidaknya 30 menit agar tubuh tidak terlalu lelah saat menjalani puasa.
4. Hindari pemicu stres
Stres atau kecemasan berlebihan juga bisa memengaruhi produksi ASI. Oleh karena itu, upayakan untuk selalu menjaga kesehatan mental selama berpuasa.
Lakukan aktivitas yang bisa membantu relaksasi, seperti mendengarkan musik yang menenangkan atau menonton film favorit.
5. Perbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka
Jangan lupa juga untuk minum cukup air putih, baik saat sahur maupun berbuka, untuk menghindari dehidrasi yang dapat memengaruhi produksi ASI.
Hindari minuman berkafein atau manis berlebihan, karena bisa membuat tubuh jadi semakin mudah dehidrasi. Sebagai gantinya, pilihlah air putih atau air kelapa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
6. Hindari makanan bersantan dan pedas
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pastikan sahur dan berbuka dengan makanan yang baik untuk pencernaan. Terutama jika ibu menyusui memiliki riwayat memiliki masalah pencernaan.
Hindari makanan yang bersantan dan pedas, karena rentan mencetuskan keluhan pada lambung.
7. Perhatikan produksi ASI
Jika merasa produksi ASI mulai berkurang drastis selama berpuasa atau kondisi tubuh juga semakin menurun, sebaiknya segera berbuka puasa dan berkonsultasi dengan tenaga medis.
Perbanyak juga konsumsi makanan yang mendukung produksi ASI, seperti kacang almond, daun katuk, atau fenugreek.
Jangan lupa untuk memberikan ASI lebih sering di malam hari. Setelah berbuka puasa dan sebelum tidur, ibu bisa memberikan ASI lebih banyak kepada bayi agar bayi merasa kenyang dan cukup mendapatkan nutrisi. Ini juga dapat membantu merangsang produksi ASI yang lebih banyak.
Apakah ibu menyusui boleh puasa atau tidak sebenarnya bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing. Jika ada kekhawatiran, ibu menyusui dapat memilih untuk tidak berpuasa dan menggantinya di lain waktu.
Jika tetap ingin berpuasa, penting untuk menjaga pola makan yang bergizi, cukup tidur, dan memperhatikan tanda-tanda tubuh yang membutuhkan istirahat. Masih ragu? Konsultasikan masalah kesehatan Anda dengan tim dokter profesional hanya di Primecare Clinic.