5 Hal yang Bisa Menurunkan Produksi ASI

woman-with-baby-sitting-sofa.jpg

Air susu ibu (ASI) adalah sumber nutrisi terbaik yang dapat diberikan kepada bayi, terutama dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Tapi hati-hati, ada beberapa hal yang diketahui bisa menurunkan produksi ASI. Yuk, konsultasi ke dokter laktasi di Primecare Clinic!

Perlu diketahui bahwa ASI mengandung segala zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk menjaga kelancaran produksi ASI agar bayi mendapatkan manfaat maksimal dari pemberian ASI eksklusif.

Apa saja yang bisa menurunkan produksi ASI?

Berikut 5 hal yang bisa menurunkan produksi air susu ibu dan bagaimana cara mengatasinya:

1. Frekuensi menyusui tidak teratur

Pemberian ASI yang tidak cukup sering atau tidak teratur dapat memengaruhi suplai ASI. ASI diproduksi berdasarkan prinsip supply and demand, ini berarti semakin sering ibu menyusui atau memompa, semakin banyak ASI yang diproduksi tubuh.

Jika bayi jarang menyusu atau ibu tidak sering memompa ASI, tubuh akan menerima sinyal bahwa suplai ASI sedang tidak diperlukan dalam jumlah banyak, sehingga produksinya pun menurun.

Cara mengatasi:

  • Pastikan untuk menyusui bayi secara teratur, minimal 8-12 kali dalam 24 jam, terutama pada minggu-minggu awal.
  • Jika bayi tidak menyusu langsung, cobalah memompa ASI untuk menjaga produksi yang stabil.
  • Perhatikan tanda-tanda lapar bayi dan sesuaikan jadwal menyusui agar bayi mendapatkan ASI cukup.

2. Stres dan kelelahan

Siapa bilang kelelahan dan banyak pikiran tidak memengaruhi psikis ibu menyusui? Diketahui ini bahkan bisa menjadi salah satu faktor utama yang mengganggu produksi ASI.

Saat ibu merasa tertekan atau cemas, tubuh akan mengeluarkan hormon stres seperti kortisol. Hormon ini bisa mengganggu produksi prolaktin, yaitu hormon yang berperan dalam menjaga suplai ASI.

Ibu yang kurang tidur atau merasa kelelahan akibat aktivitas yang padat juga akan lebih sulit memiliki suplai ASI dalam jumlah yang cukup.

Cara mengatasi:

  • Atur waktu istirahat dengan lebih baik dan tidur cukup agar tubuh mendapatkan pemulihan yang optimal.
  • Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres.
  • Jangan ragu meminta bantuan dari suami atau anggota keluarga untuk membantu meringankan pekerjaan sehari-hari.

3. Masalah kesehatan

Kondisi kesehatan ibu juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran suplai ASI. Masalah kesehatan tertentu seperti gangguan hormon, diabetes, serta sindrom ovarium polikistik (PCOS) diketahui dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menghasilkan ASI.

4. Kurang asupan nutrisi

Saat aktif memproduksi ASI, tubuh memerlukan cukup asupan energi, nutrisi, dan cairan. Kekurangan zat-zat tersebut pun dikhawatirkan bisa berdampak langsung pada suplai ASI.

Ibu yang tidak mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau tidak cukup minum air putih juga cenderung mengalami penurunan keseimbangan suplai ASI.

Cara mengatasi:

  • Pastikan ibu menyusui mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, protein sehat, dan karbohidrat kompleks, yang dapat mendukung suplai ASI.
  • Konsumsi banyak air putih (minimal 2-3 liter per hari) untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung produksi air susu ibu.

5. Penggunaan susu formula secara berlebihan

Pemberian susu formula yang berlebihan dapat mengurangi keinginan bayi untuk menyusu langsung dari payudara. Hal ini bisa menyebabkan tubuh ibu menerima sinyal untuk mengurangi produksi, karena bayi lebih banyak mengonsumsi susu formula daripada ASI.

Cara mengatasi:

  • Jika memungkinkan, berikan ASI eksklusif kepada bayi tanpa mencampurnya dengan susu formula, terutama pada beberapa bulan pertama kehidupan.
  • Pastikan pemberian susu formula tidak menggantikan sebagian besar pemberian ASI agar produksinya tetap terjaga.
  • Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter laktasi mengenai waktu dan jumlah yang tepat untuk memberikan susu formula jika memang diperlukan.

Demikian ulasan tentang faktor-faktor yang bisa menurunkan produksi, termasuk stres hingga pola menyusui yang tidak teratur. Untuk menjaga produksi ASI tetap optimal, ibu perlu memperhatikan kesehatannya, menjaga pola makan yang bergizi, serta menyusui bayi secara teratur.

Jika produksi terus menurun dan, segera lakukan konsultasi dengan dokter laktasi di Primecare Clinic untuk mendapatkan saran dan dukungan yang tepat.

Copyright by PT. Layanan Medika Pratama 2024. All rights reserved.